MAYANGSARI, Dian and KAWEDAR, Warsito and RAHARDJA, Rahardja,(26 August 2019), FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI MELAKUKAN TINDAKAN WHISTLEBLOWING. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (161kB)
Download (161kB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (148kB)
Download (148kB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (149kB)
Download (149kB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (262kB)
Download (262kB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Berbagai kasus kecurangan terungkap beberapa waktu terakhir baik di sektor swasta maupun di sektor pemerintahan. Sistem whistleblowing atau saluran pengaduan sebagai salah satu cara mendeteksi terjadinya kecurangan. Intensi seorang individu untuk melakukan sebuah tindakan memiliki tiga determinan, yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia, gender, komitmen organisasional, personal cost, tingkat keseriusan pelanggaran, dan status pelanggar terhadap intensi melakukan whistleblowing.
Penelitian ini menggunakan data sampel yaitu Aparatur Sipil Negara di lingkungan Universitas Diponegoro yang bekerja pada bidang Keuangan, Akuntansi, Pengelolaan Aset dan Satuan Pengawas Internal. Jumlah sampel sebanyak 311 responden diperoleh dengan menggunakan teknik sampling jenuh atau sensus. Data dianalisis menggunakan model persamaan struktural yaitu Partial Least Squares-Structural Equation Modelling dengan bantuan aplikasi SmartPLS versi 3.2.8.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, gender, komitmen organisasional, personal cost, dan keseriusan pelanggaran berpengaruh terhadap intensi melakukan whistleblowing, sedangkan status pelanggar tidak berpengaruh terhadap intensi melakukan whistleblowing.
Implikasi teoritis yang dihasilkan dari penelitian ini adalah mendukung Theory of Planned Behaviour sebagai teori yang umum digunakan untuk menjelaskan niat dan perilaku whistleblowing. Peran para Aparatur Sipil Negara sebagai whistleblower perlu mendapat dukungan yang baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan intensinya untuk melakukan tindakan whistleblowing yang pada akhirnya tindak pelanggaran yang mungkin terjadi dapat diminimalisir.
Keywords : | intention, whistleblowing, age, gender, organizational commitment, personal cost, seriousness of violations, violator status., intensi, whistleblowing, usia, gender, komitmen organisasional, personal cost, keseriusan pelanggaran, status pelanggar. |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Masters) |
Subjects: | Akuntansi |
Depositing User: | Yuwono Yuwono |
Date Deposited: | 06 Jan 2022 08:31 |
Last Modified: | 06 Jan 2022 08:31 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/10021 |