ANALISIS KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DALAM PERSEPEKTIF FRAUD TRIANGLE (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

Penelitian ini secara empiris mengkaji efektivitas dari faktor resiko kecurangan yang dikemukakan oleh Cressey (1953) untuk mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan. Dalam teori tersebut tekanan, peluang dan rasionalisasi selalu hadir dalam situasi fraud. Variabel yang digunakan adalah pertumbuhan penjualan, leverage, profitabiltas, perubahan aset, dewan komisaris independen dan pergantian KAP. Populasi penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014, kemudian diambil sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria untuk perusahaan fraud adalah perusahaan yang mendapat sanksi dari Otoritas Jasa Keuangan karena melanggar peraturan pasal VIII G.7 dan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengandung unsur kecurangan, mempunyai total aset seukuran, dalam sub sektor industri yang sejenis dan tahun penilaian sama. Total sampel adalah 46 perusahaan dengan rincian 23 perusahaan yang melakukan kecurangan dan 23 perusahaan tidak melakukan kecurangan. Alat statistik yang digunakan adalah regresi logistik karena variabel dependennya adalah variabel dummy (non metrik), sedangkan variabel independennya gabungan antara antara variabel metrik dan non metrik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas yang mewakili tekanan berpengaruh negatif terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Sedangkan variabel pertumbuhan penjualan, leverage, perubahan aset, dewan komisaris independen dan pergantian KAP tidak berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan