PENGARUH KOMPETENSI, BUDAYA ETIS, DAN NORMA TIM AUDIT TERHADAP OBJEKTIVITAS AUDITOR (Studi pada KAP di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji serta mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kompetensi, budaya etis dan norma tim audit terhadap objektivitas auditor pada KAP di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY yang terdaftar di Direktori IAPI tahun 2018. Penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda dengan program SPSS versi 23. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Provinsi Jawa timur, Jawa Tengah dan DIY yang terdaftar pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor pelaksana yaitu auditor junior dan senior dengan metode sampling yang dipilih dalam penelitian ini adalah probability sampling dan teknik sampling menggunakan proportional random sampling sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berkisar 121 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji non-respon bias, statistik deskriptif, uji kualitas data (reliabilitas dan validitas), dan uji hipotesis (uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap objektivitas auditor. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki auditor maka semakin obyektif dan tidak memihak dalam memberikan penilaian dari berbagai macam temuan audit sehingga dapat disimpulkan bahwa auditor dapat mempertahankan objektivitas mereka. Budaya etis berpengaruh positif dan signifikan terhadap objektivitas auditor, hal ini dapat diartikan bahwa budaya etis menjadi alat yang kuat bagi para pemimpin untuk mengkomunikasikan nilai-nilai organisasi kepada semua auditor serta mengurangi risiko penilaian auditor yang terbatas. Norma tim audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap objektivitas auditor. Auditor dengan norma tim yang lebih kuat dapat membuat keputusan yang lebih obyektif, dalam hal tidak menerima posisi akuntansi pilihan klien serta terbebas dari benturan kepentingan.