CONVINCING SUPPLIERS TO ACCEPT BLOCKCHAIN IMPLEMENTATION WITHIN SUPPLY CHAIN BY SOLVING THEORETICAL OBSTACLES USING BLOCKCHAIN-RELATED TRUST ATTRIBUTES (A STUDY CASE OF VEHGRO B.V)

Industri rantai pasok terlibat dengan banyak transaksi yang melibatkan berbagai pihak. Untuk menjaga hubungan antara grosir dan pemasok, masing-masing pihak harus memiliki kepercayaan dalam transaksi. Artinya grosir harus percaya bahwa pemasok akan mampu dan kredibel untuk memenuhi tanggung jawab mereka dalam transaksi, sedangkan pemasok harus percaya bahwa grosir tidak akan menyalahgunakan informasi yang dibagikan saat melakukan transaksi misalnya, menyimpulkan strategi harga grosir dan parameter pemasok lainnya yang dapat digunakan untuk memanipulasi negosiasi di masa depan. Dalam penelitian ini, saat ini VehGro mengandalkan pihak ketiga untuk memeriksa kewajiban pemasok mereka dan mereka menaruh kepercayaan mereka terutama berdasarkan hubungan pribadi yang dimiliki CEO dengan pemasok. Oleh karena itu, mereka berpikir untuk menerapkan blockchain dalam operasi mereka sebagai platform yang dipandang dapat lebih meningkatkan kepercayaan dalam transaksi bisnis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pedagang grosir makanan organik, Vehgro, meyakinkan pemasok mereka untuk menerima rencana implementasi blockchain mereka dalam proses rantai pasokan. Penelitian ini menggunakan kerangka atribut kepercayaan terkait blockchain untuk mengatasi masalah ini. Setelah melakukan penelitian kualitatif berdasarkan atribut kepercayaan terkait blockchain yang berasal dari Model Kochovski dengan melihat melalui literatur dan wawancara dengan setengah terstruktur dengan CEO VehGro, Ahli Blockchain, dan Ahli Sistem Informasi, penulis menemukan bahwa blockchain memang berkontribusi pada kepercayaan , terutama kemampuannya untuk dapat dilacak dan tidak dapat diubah yang tidak terlihat pada sistem saat ini yang digunakan oleh VehGro. Namun, tidak semua blockchain cocok untuk rantai pasokan, satu-satunya jenis blockchain yang sesuai adalah blockchain yang diizinkan. Selain itu, untuk memastikan privasi dan keamanan sistem blockchain, sistem harus dibangun dengan melihat kunci atau kontrak pintar pribadi. Selanjutnya, untuk memastikan bahwa informasi yang dibagikan dalam blockchain dapat dipercaya, sistem blockchain harus memungkinkan pengguna untuk menambahkan data koreksi di atas data yang salah. Selain itu, untuk membuat pemasok beralih ke sistem baru, disarankan untuk membuat rencana insentif yang dapat dicapai dengan membuat token di dalam blockchain dengan utilitas tertentu. Alternatif berikutnya adalah juga memperhitungkan kemungkinan citra publik yang lebih baik karena penerapan blockchain yang akan memberikan perasaan bahwa lingkungan rantai pasokan aman dan kredibel. Kemungkinan lain adalah membuat sistem hybrid dengan campuran sistem operasi saat ini dan beberapa bagian dari sistem blockchain untuk memudahkan orang menerima perubahan. Pada akhirnya, sistem yang akan diterapkan harus membuat segalanya lebih mudah dan membawa keuntungan dari yang sebelumnya, bukan sebaliknya.