ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Industri Apparel dan Tekstil Manufaktur di Indonesia dari Tahun 2000 hingga 2005 yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)

Perusahaan-perusahaan sektor industri apparel dan tekstil manufaktur di Indonesia memiliki rata-rata DER tinggi, yaitu di atas 1 sementara gambaran rata-rata DER, ROA dan struktur aktiva perusahaan bertolak belakang dengan teori kebijakan hutang Myers dan Brealy (1991) dan penelitian Bhaduri (2002) sehingga menimbulkan research gap antara teori dengan kenyataan. Namun penelitian-penelitian Hovakimian, et al. (2001), Hall, et al. (2004), Chui, et al. (2002) menyatakan bahwa pada prakteknya teori kebijakan hutang Myers dan Brealy memang sering tidak berlaku karena adanya faktor-faktor lain yang mempunyai pengaruh lebih kuat daripada aspek-aspek fundamental perusahaan dalam menetapkan kebijakan hutang perusahaan. Berangkat dari research gap antara teori dan kenyataan serta research gap antar penelitian, penelitian ini dilakukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh ROA, struktur aktiva, pertumbuhan, ukuran dan usia perusahaan, serta TIE terhadap DER, dilanjutkan dengan menguji dan menganalisis pengaruh TIE dan DER terhadap PER. Studi dilakukan pada perusahaan-perusahaan sektor industri apparel dan tekstil manufaktur di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2005 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini menggunakan data-data sekunder dan 18 sample perusahaan-perusahaan terbuka sektor industri apparel dan tekstil manufaktur di Indonesia yang selalu menyajikan laporan keuangan secara publik dan terdaftar di BEJ serta tidak sedang di-suspense selama periode pengamatan. Dari data-data sekunder didapatkan 93 sample penelitian bebas nilai ekstrim. Penelitian dilakukan dengan alat analisis SEM (Structural Equation Modeling) melalui program LISREL 8.8. Berhubung data yang digunakan merupakan data continuous, uji kelayakan data mengindikasikan data harus dinormalkan terlebih dahulu dengan menggunakan PRELIS. Setelah data dinormalkan dan tidak menyimpang dari asumsi klasik, data telah memenuhi syarat untuk pengujian. Dari uji kelayakan model, indeks goodness of fit menunjukkan bahwa model dapat diterima. Dari model penelitian didapatkan hasil uji penelitian sebagai berikut: ROA, ukuran perusahaan, dan usia perusahaan berpengaruh signifikan pada DER, sementara untuk persamaan PER ternyata DER tidak berpengaruh signifikan terhadap PER. TIE berpengaruh signifikan terhadap PER. Kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan permasalahan DER dan PER sebesar 22% dan 18%, sedangkan 78% dan 82% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.