ASTUTI, Partiwi Dwi and ROHMAN, Abdul,(23 December 2019), MENGUNGKAP PRAKTIK AKUNTANSI INTELLECTUAL CAPITAL BERORIENTASI KEBAHAGIAAN ORGANISASI BERBASIS PENGETAHUAN YANG SPIRITUALIS. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text (Cover)
- Published Version
Download (5MB)
Download (5MB)
Text (Abstrak (Inggris))
- Published Version
Download (5MB)
Download (5MB)
Text (Abstrak (Indonesia))
- Published Version
Download (5MB)
Download (5MB)
Text (Daftar Isi)
- Published Version
Download (5MB)
Download (5MB)
Text (Daftar Pustaka)
- Published Version
Download (5MB)
Download (5MB)
Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only
Download (5MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (5MB) | Request a copy
Abstract
Tujuan umum penelitian ini adalah mengkonstruksi akuntansi intellectual capital
yang mencerminkan organisasi berbasis pengetahuan, sehingga sesuai jika
diterapkan di organisasi tersebut. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
memahami: 1). esensi intellectual capital bagi organisasi berbasis pengetahuan
dalam menjalankan bisnisnya; 2). pengembangan akuntansi intellectual capital
berlandaskan lingkungan kontekstual; dan 3). penggunaan informasi akuntansi
intellectual capital yang bersifat multidimensional dalam pembuatan keputusan
bisnis organisasi berbasis pengetahuan. Penelitian ini dilakukan dalam paradigma
interpretif dengan pendekatan studi kasus di organisasi berbasis pengetahuan, PKK
Jr, Propinsi Bali. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan mengadopsi pendekatan studi
kasus Merriam (2009) dan Miles dan Huberman (1994). Penelitian ini
menghasilkan tiga temuan. Pertama, intellectual capital merupakan pengetahuan
yang menunjang perkembangan organisasi, dan segala sesuatu yang bersifat
intangible berdasar pada nilai-nilai moral, meliputi human capital, customer
capital, organizational capital, social capital, dan spiritual capital, untuk mencapai
kebahagiaan seluruh stakeholder. Kerangka intellectual capital yang terbangun
adalah model lima dimensi (five-dimensional model)—human capital, customer
capital, organizational capital, social capital, dan spiritual capital—, yang
memiliki nuansa spiritualitas untuk mencapai kebahagiaan. Kedua, pengembangan
akuntansi intellectual capital diwujudkan dalam praktik pengukuran dan pelaporan.
Akuntansi intellectual capital berorientasi kebahagiaan merupakan proses
identifikasi dan klasifikasi, pengukuran dan pelaporan pengetahuan yang
menunjang perkembangan organisasi dan segala sesuatu yang bersifat intangible
serta belandaskan nilai-nilai moral—termasuk penggunaan informasi intellectual
capital yang dihasilkan dari akuntansi tersebut untuk pengambilan keputusan
bisnis—dalam rangka mencapai kebahagiaan seluruh stakeholder. Intellectual
capital diukur secara nominal—menggunakan serangkaian indikator— dan non
nominal— menggunakan rasa. Intellectual capital disajikan dalam sebuah laporan
dan diungkapkan secara visual dan naratif. Laporan intellectual capital berorientasi
kebahagiaan yang berhasil dikonstruksi dalam penelitian ini menyajikan dasar
organisasi—orientasi (visi, misi, tujuan)—, kategori intellectual capital,
sumberdaya yang dimiliki, upaya yang dilakukan, dan hasil dari upaya tersebut,
untuk tiap periode laporan—nt dan nt-1. Ketiga, bahwa informasi akuntansi
intellectual capital bermanfaat dalam mendukung pengambilan keputusan, baik
yang mendasarkan pada intuisi maupun pengambilan keputusan rasional.
Keywords : | intellectual capital accounting, knowledge-based organization, happiness, spiritual, akuntansi intellectual capital, organisasi berbasis pengetahuan, kebahagiaan, spiritual |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (PhD) |
Subjects: | Akuntansi |
Depositing User: | Eriana Ringgowati |
Date Deposited: | 22 Jun 2022 06:01 |
Last Modified: | 22 Jun 2022 06:01 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/10895 |