MENGUNGKAP BUDAYA DAN MODUS ASSET MISAPPROPRIATION: STUDI ETNOGRAFI PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR SWASTA SEKTOR MIGAS

Penyalahgunaan aset merupakan skema dari occupational fraud yang sangat sering terjadi secara berulang. ACFE pada tahun 2022 menyatakan bahwa skema ini secara konsisten menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus sebanyak 86%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah budaya dapat menjadi pemicu untuk timbulnya tindakan penyalahgunaan aset yang dilakukan oleh karyawan di dalam sebuah organisasi. Setting dalam penelitian ini adalah PT. YWS yang merupakan perusahaan kontraktor swasta sektor migas yang terletak di salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 informan, mereka dipilih karena bersentuhan langsung dengan aset perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi partisipan. Penelitian dilakukan kurang lebih tiga bulan, dengan peneliti secara langsung terjun ke dalam lingkungan setting penelitian. Dengan menggunakan model analisis developmental research sequence, diperoleh beberapa temuan selama proses penelitian berlangsung. Hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa budaya organisasi yang lemah , kesalahpahaman akan makna dari budaya kekeluargaan mampu menjadi pemicu timbulnya tindakan penyalahgunaan aset di PT. YWS. Di sisi lain, kurangnya fraud awareness di dalam perusahaan ini mendorong kasus penyalahgunaan aset di PT. YWS semakin berkembang biak. Hal ini dikarenakan fraud ialah bagian social learning, yang merupakan sebuah realitas sosial. Fraud dapat ditularkan layaknya virus dengan interaksi sehari-hari. Pentingnya menciptakan budaya anti fraud dan mencanangkan fraud awareness untuk mengurangi kemungkinan hal ini terulang kembali.