CREATION OF LIQUIDITY AND THE SOUNDNESS OF BANKS: A CROSS-COUNTRY ANALYSIS

Diskusi tentang penciptaan likuiditas atau liquidity creation telah mendapat banyak perhatian dari para peniliti selama dekade terakhir, terutama pasca krisis keuangan global pada tahun 2008. Pentingnya peran sektor perbankan sebagai lembaga intermediasi, yang membuat bank mempunyai hak untuk mendapatkan modal dari unit surplus dan menyalurkannya ke unit deficit, membuat bank juga menghadapi banyak resiko. Oleh karena itu, menjaga level “kesehatan” atau “soundness” sektor perbankan menjadi sesuatu yang krusial. Studi ini bertujuan untuk menguji hubungan antara bank soundness, yang didefinisikan sebagai faktor dari capital adequacy, asset quality, management efficiency, earning ability, liquidity, dan sensitivity to market risk, terhadap penciptaan likuiditas di sektor perbankan, dalam region Asia Pasifik. Studi ini juga mendefinisikan penciptaan likuiditas dalam dua proksi, yaitu sebagai assets dan sebagai loans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecukupan modal berpengaruh positif signifikan pada proksi aset, namun negatif tidak signifikan pada proksi loans. Selanjutnya, kualitas aset memiliki dampak positif terhadap penciptaan likuiditas, namun tidak secara signifikan di kedua proxy. Efisiensi manajemen yang ditentukan oleh dua indikator berpengaruh negatif pada indikator pertama, tetapi berpengaruh positif pada indikator kedua. Earning ability berpengaruh positif dan signifikan terhadap penciptaan likuiditas pada kedua proxy, sedangkan LCR mempunyai pengaruh yang sama, tetapi hanya signifikan pada asset proxy. Terakhir, NSFR dan Sensitivity to market risk berpengaruh negatif terhadap penciptaan likuiditas di kedua proxy.