IMPLEMENTASI AKUNTANSI AKRESI PADA ASET BIOLOGIS DENGAN PENDEKATAN NILAI WAJAR DAN PENDEKATAN BIAYA PADA PETERNAKAN BRAWIJAYA FARM

Perusahaan yang bergerak dalam bidang agrikultur memiliki karakteristik tersendiri dalam pelaporan keuangan usahanya jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak pada sektor selain agrikultur, karena perusahaan agrikultur memiliki perbedaan yang mendasar pada jenis aset yang dikelola. Perusahaan agrikultur mengelola aset biologis yang mengalami pertumbuhan atau transformasi biologis secara alamiah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa pengukuran aset biologis menggunakan pendekatan nilai wajar dan pendekatan biaya di Peternakan Brawijaya Farm dengan acuan IAS 41 atau standar yang berlaku di Indonesia yaitu PSAK 69 tentang agrikultur dengan konsep akresi. Akresi terjadi ketika adanya pertambahan nilai yang disebabkan dari proses pertumbuhan dan perkembangan aset biologis. Pada konsep akresi pendapatan akan diakui seiring pertumbuhan aset biologis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dikarenakan penelitian ini bersifat menguraikan dan menggambarkan suatu peristiwa dengan apa adanya. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena mengenai apa yang sedang dialami oleh subjek penelitian seperti misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dan motivasi, dengan cara deskripsi data informasi dalam bentuk kata-kata dan kalimat, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Peternakan Brawijaya Farm belum melakukan pencatatan sesuai Standar Akuntansi Keuangan tetapi secara praktik di lapangan ada beberapa kesesuaian dengan standar akuntansi yang mengatur mengenai bisnis agrikultur seperti IAS 41 atau PSAK 69 contoh pada penetapan harga aset biologis Peternakan Brawijaya Farm sudah sesuai dengan nilai wajarnya. Sehubungan pada konsep akresi, Peternakan Brawijaya Farm sudah mengkapitalisasi semua biaya ke aset biologisnya, hal tersebut sesuai dengan konsep akresi dimana biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan aset biologis dikapitalisasi ke dalam nilai aset biologis