ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK: SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-19 (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2020)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan dan corporate governance terhadap agresivitas pajak sebelum dan selama pandemi Covid-19. Variabel independen penelitian ini yaitu karakteristik perusahaan proksi menggunakan indikator profitabilitas, capital intensity, inventory intensity, dan besaran perusahaan. Sedangkan corporate governance proksi menggunakan indikator independensi dewan komisaris dan besaran komite audit. Variabel dependen penelitian yaitu agresivitas pajak diukur menggunakan Effective Tax Rate (ETR). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2019-2020. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh total sampel 176 firm-years observasi dengan kriteria tertentu. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan uji beda chow test dengan software SPSS 25. Berdasarkan hasil uji t pada kondisi sebelum pandemi Covid-19 menemukan terdapat pengaruh positif profitabilitas dan besaran perusahaan terhadap agresivitas pajak serta terdapat pengaruh negatif besaran komite audit terhadap agresivitas pajak. Namun, capital intensity, inventory intensity, dan independensi dewan komisaris tidak terbukti mendapat pengaruh terhadap agresivitas pajak. Sedangkan pada kondisi selama pandemi Covid-19 menemukan terdapat pengaruh positif profitabilitas terhadap agresivitas pajak dan terdapat pengaruh negatif besaran komite audit terhadap agresivitas pajak. Lain dengan capital intensity, inventory intensity, besaran perusahaan, dan independensi dewan komisaris tidak terbukti mendapat pengaruh terhadap agresivitas pajak. Kemudian, temuan hasil pengujian chow test menemukan bahwa tidak terdapat beda pengaruh variabel independen profitabilitas, capital intensity, inventory intensity, besaran perusahaan, independensi dewan komisaris, dan besaran komite audit terhadap agresivitas pajak sebelum dan selama pandemi Covid-19.