PERAN PENYESUAIAN PENYANGGA MODAL BERBASIS RISIKO DALAM MEMEDIASI PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN MODEL BISNIS BANK TERHADAP RISIKO SISTEMIK BANK-BANK DI ASIA PASIFIK

WIDOWATI, Cici and WAHYUDI, Sugeng and MUHARAM, Harjum,(23 December 2022), PERAN PENYESUAIAN PENYANGGA MODAL BERBASIS RISIKO DALAM MEMEDIASI PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN MODEL BISNIS BANK TERHADAP RISIKO SISTEMIK BANK-BANK DI ASIA PASIFIK. , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED

[thumbnail of Cover] Text (Cover) - Published Version
Download (26kB)
[thumbnail of Abstrak (Inggris)] Text (Abstrak (Inggris)) - Published Version
Download (67kB)
[thumbnail of Abstrak (Indonesia)] Text (Abstrak (Indonesia)) - Published Version
Download (86kB)
[thumbnail of Daftar Isi] Text (Daftar Isi) - Published Version
Download (16kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka) - Published Version
Download (392kB)
[thumbnail of Fulltext PDF Bookmarks] Text (Fulltext PDF Bookmarks)
Restricted to Repository staff only

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran risk-based capital buffer adjustment (RBCBA) dalam memediasi pengaruh tata kelola perusahaan (corporate governance/CG) dan model bisnis bank (bank business models), terhadap risiko sistemik bank-bank di kawasan Asia Pasifik. RBCBA adalah suatu rasio yang menunjukkan seberapa cepat suatu bank dalam melakukan penyesuaian tingkat penyangga modal aktualnya terhadap tingkat penyangga modal yang ditargetkan dengan tetap secara simultan mengutamakan kecepatan penyesuaian tingkat risiko aktualnya terhadap tingkat risiko yang ditargetkan. RBCBA ini diusulkan sebagai suatu konsep yang diharapkan dapat berperan dalam memediasi pengaruh CG dan model bisnis bank terhadap risiko sistemik. Dalam melakukan analisis, penelitian ini menggunakan 113 bank sebagai sampel penelitian dengan periode pengamatan dari 2006 sampai dengan 2020. Sebagai ukuran dari CG, penelitian ini menggunakan ukuran board size (BS), board independence (BI), board meetings (BM), dan ownership concentration (OC), sedangkan sebagai ukuran dari model bisnis bank, penelitian ini menggunakan ukuran asset structure (AS), liability structure (LS), capital structure (CS), dan income structure (IS). Sebagai ukuran dari risiko sistemik, penelitian ini menggunakan ukuran Delta Conditional Value at Risk (ΔCoVaR). Sementara itu, RBCBA merupakan perbandingan antara kecepatan penyesuaian penyangga modal dengan kecepatan penyesuaian risiko bank. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme CG yang dicirikan dengan jumlah dewan komisaris yang lebih besar dan proporsi jumlah board independence yang lebih besar, ternyata cukup mampu menurunkan tingkat kontribusi bank terhadap risiko sistemik, sedangkan, frekuensi rapat dewan komisaris dan konsentrasi kepemilikan tidak cukup mampu mempengaruhi tingkat kontribusi bank terhadap risiko sistemik. Selain itu, model bisnis bank yang dicirikan dengan tingkat rasio pinjaman terhadap total aset yang lebih rendah, tingkat pendanaan non-simpanan yang lebih tinggi, dan rasio modal Tier I terhadap total asset yang lebih rendah, ternyata cukup mampu menurunkan tingkat kontribusi bank terhadap risiko sistemik, sedangkan, income structure yang dicirikan dengan tingkat pendapatan non-bunga ternyata tidak cukup mampu mempengaruhi tingkat kontribusi bank terhadap risiko sistemik. Dalam kaitannya dengan RBCBA, mekanisme CG yang dicirikan dengan jumlah dewan komisaris yang lebih besar, proporsi jumlah board independence yang lebih besar, frekuensi rapat dewan komisaris yang tinggi, dan kepemilikan yang lebih tersebar, ternyata cukup mampu mendorong pihak manajemen puncak bank untuk melakukan penyesuaian risiko yang lebih cepat setelah terjadi adanya guncangan (shock) eksternal yang ditunjukkan dengan tingkat RBCBA yang kecil. Selain itu, model bisnis bank yang dicirikan dengan tingkat rasio pinjaman terhadap total aset yang lebih tinggi, tingkat pendanaan non-simpanan yang lebih rendah, dan rasio modal Tier I terhadap total asset yang lebih rendah, ternyata juga cukup mampu mendorong pihak manajemen puncak bank untuk melakukan penyesuaian risiko yang lebih cepat setelah terjadi adanya guncangan (shock) eksternal yang ditunjukkan dengan tingkat RBCBA yang kecil, sedangkan, income structure yang dicirikan dengan tingkat pendapatan non-bunga ternyata tidak cukup mampu mendorong pihak manajemen puncak bank untuk melakukan penyesuaian risiko yang lebih cepat setelah terjadi adanya guncangan (shock) eksternal. Secara keseluruhan, peran RBCBA dalam memediasi pengaruh CG dan model bisnis bank terhadap risiko sistemik bank, dapat menjadi perhatian bagi perbankan di level individual maupun bagi para pengambil kebijakan di level otoritas atau regulator.
Keywords : board size, board independence, board meeting, ownership concentration, asset structure, liability structure, capital structure, income structure, capital buffer adjustment, risk adjustment, systemic risk, ukuran dewan komisaris, proporsi jumlah komisaris independen, frekeunsi rapat dewan komisaris, konsentrasi kepemilikan, struktur aset, struktur liabilitas, struktur modal, struktur pendapatan, penyesuaian penyangga modal, penyesuaian risiko, risiko sistemik
Journal or Publication Title: UNSPECIFIED
Volume: UNSPECIFIED
Number: UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (PhD)
Subjects: Manajemen
Depositing User: Cici Widowati
Date Deposited: 18 Jan 2023 05:43
Last Modified: 18 Jan 2023 06:56
URI: https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/12150

Actions (login required)

View Item
View Item