ANALISIS TERHADAP HUBUNGAN ANTARA ASET PAJAK TANGGUHAN DAN KINERJA PERBANKAN (Studi Kasus pada BCA, BNI, BRI, BTN, dan Mandiri selama tahun 2015-2019)

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan aset pajak tangguhan dan kinerja bank umum. Pada penelitian ini mengobservasi 5 bank yang terdaftar dalam LQ45 dan majalah infobank diantaranya Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Republik Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank Mandiri selama tahun 2015-2019. Penelitian ini mengacu pada penelitian Gallemore (2012) untuk indikator proporsi aset pajak tangguhan (DTA) dalam modal bank, yang dikembangkan peneliti dengan peraturan penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC (Risk profile, GCG, Earning, dan Capital), sedangkan untuk kinerja bank mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Nahar (2016) dengan perspektif profitabilitas (ROA, ROE) serta nilai pasar (Tobin’s Q). Penelitian ini mencakup 25 observasi yang mana tidak mencukupi observasi minimal analisis statistic. Oleh karenanya, penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif komparatif dengan membandingkan ilustrasi yang telah dibuat melalui perangkat lunak spss dan excel. Perbandingan dalam penelitian ini mencakup perbandingan pencantuman aset pajak tangguhan dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan kinerja bank melalui pendekatan analisis cross-sectional dan time series. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa penilaian kesehatan bank secara keseluruhan dapat mencerminkan nilai yang diharapkan masyarakat khususnya pada tahun 2015-2017, sedangkan pada tahun 2018-2019 terjadi ketidaksesuaian yang puncaknya terjadi pada tahun 2019. Berdasarkan hal tersebut penilaian kesehatan bank metode RGEC yang ditambah DTA menunjukkan lag nilai yang lebih rendah daripada metode RGEC tanpa DTA, namun lag pertumbuhan metode RGEC dengan DTA lebih tinggi dari metode RGEC tanpa DTA.