Analyzing The Gender Differences in the Relationship Between Work from Home and Work-Life Balance During the Covid-19 Pandemic (Study on Teachers of Al-Azhar BSD Muslim Foundation, Indonesia)

Dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia baru-baru ini, kantor-kantor harus ditutup karena kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus sehingga membuat semua pekerja harus bekerja dari rumah termasuk guru dari sektor pendidikan, dalam periode ini cara orang memenuhi keseimbangan kehidupan kerja mereka berubah jika dibandingkan dengan keadaan normal karena dinamika baru yang diperkenalkan saat bekerja dari rumah seperti semua anggota keluarga terjebak di rumah, tidak tersedianya asisten rumah tangga, tidak adanya batasan yang significanat antara pekerjaan dan rumah, dll. Namun, diperkirakan akan muncul kesenjangan gender di antara pekerja yang sudah berkeluarga karena adanya peningkatan tajam dalam pekerjaan rumah tangga yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Maka Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana perbedaan gender mempengaruhi hubungan antara work from home dan work life balance selama pandemi COVID-19. Tiga variabel melengkapi penelitian ini. Work from home, Work life balance, dan jenis kelamin atau gender. Purposive sampling digunakan untuk memilih sampel. Dengan melakukan survei online kepada para guru di Yayasan Muslim Al Azhar BSD, data dikumpulkan. Sebanyak 76 guru dengan total pengalaman mengajar lebih dari tiga tahun ikut serta dalam penelitian ini. PROCESSv4.1 dari Hayes digunakan untuk memeriksa data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa work from home memiliki pengaruh negatif secara signifikan terhadap work life balance karena mayoritas orang yang bekerja mulai khawatir akan kemungkinan PHK karena mereka mengantisipasi kemungkinan resesi ekonomi. Sebagai akibat dari pemikiran tersebut, orang-orang terdorong untuk bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi komitmen profesional mereka untuk mengurangi kemungkinan terkena PHK. Sementara itu, Gender tidak memoderasi hubungan antara work from home dan work life balance karena mengingat bahwa laki-laki mulai berpartisipasi lebih banyak dalam pekerjaan rumah tangga dalam beberapa dekade terakhir, baik karyawan laki-laki maupun perempuan benar-benar membagi pekerjaan rumah tangga mereka, dengan laki-laki mengambil lebih banyak dari bagian mereka yang biasanya karena bekerja dari rumah. Laki-laki yang berada dalam posisi ini tidak mengubah perilaku sosial mereka secara signifikan, dan mereka "tidak pernah" merasa terlalu lelah untuk mengurus keluarga mereka setelah bekerja, sementara perempuan sudah terbiasa mengurus keluarga mereka setelah bekerja.