REAKSI PASAR SAHAM AKIBAT PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR TOTAL DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA (Kasus Bursa Efek Indonesia Saham LQ-45)

Penelitian yang dilakukan ini mempunyai latar belakang bagaimana kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah dapat mempengaruhi kinerja pasar saham. Berkaitan erat dengan pandemi Covid-19, maka penelitian ini ingin menganalisis bagaimana pengaruh kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Total DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta akan mempengaruhi kinerja pasar saham. Penelitian ini mempunyai 5 tujuan. Pertama, menganalisis ada tidaknya beda rerata harga saham LQ 45 sebelum dan sesudah dilakukannya kebijakan PSBB Total DKI Jakarta. Kedua, menganalisis ada tidaknya beda rerata actual return saham LQ 45 sebelum dan sesudah dilakukannya kebijakan PSBB Total DKI Jakarta. Ketiga, menganalisis ada tidaknya beda rerata kapitalisasi saham LQ 45 sebelum dan sesudah dilakukannya kebijakan PSBB Total DKI Jakarta. Keempat, menganalisis ada tidaknya beda rerata abnormal return saham LQ 45 sebelum dan sesudah dilakukannya PSBB Total DKIJakarta. Kelima, menganalisis ada tidaknya beda rerata trading volume activity saham LQ 45 sebelum dan sesudah dilakukannya kebijakan PSBB Total DKI Jakarta. Motivasi penelitian yang dilakukan yaitu ingin mempelajari bagaimana kebijakan dalam penanganan wabah penyakit Covid-19, dapat mempengaruhi kinerja pasar saham yang diukur dari lima variabel. Kontribusi penelitian ini adalah dapat memberikan suatu contoh penerapan studi peristiwa yang berupa penanganan wabah Covid 19 dapat mempengaruhi kinerja pasar saham. Penelitian ini menggunakan metodologi studi peristiwa, di mana dilakukan seminggu dan sesudah terjadinya PSBB Total DKI Jakarta yang ditetapkan pada tanggal 10 April 2020. Kasus saham LQ-45 yang mempunyai tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi, dipergunakan dalam menganalisis masalah ini. Guna menentukan ketepatan analisis, uji normalitas data dilakukan dengan berdasarkan uji Kolmogorov- Smirnov dan Shapiro-Wilk. Kalau datanya normal, maka uji Paired Sample t-Test dipergunakan, sedangkan kalau datanya tidak normal maka memakai Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil uji menunjukkan tidak ada bedanya rerata harga saham, kapitalisasi pasar dan abnormal return sebelum dan sesudah dilakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar Total Jakarta, kecuali pada rerata actual return dan trading volume activity. Rerata actual return mengalami penurunan dari 0,0274 menjadi 0,0006, sedangkan rerata trading volume activity mengalami penurunan dari 0,0080 menjadi 0,0003. Sebagai kesimpulannya, dengan dilakukannya PSBB Total DKI ix Jakarta dapat mempengaruhi kinerja pasar saham, yang dapat dilihat dari terjadinya penurunan pada variabel actual return dan trading volume activity.