HARMONI PENGENDALIAN INTERNAL PADA PERUSAHAAN KELUARGA DENGAN BASIS BUDAYA JAWA

Pengendalian internal merupakan mekanisme didalam perusahaan yang dirancang untuk memberikan keyakinan kepada tujuan organisasi berkaitan tentang efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian internal merupakan salah satu praktik akuntansi yang penerapannya terintegrasi kedalam kebiasaan organisasi, nilai-nilai, norma-norma, keyakinan organisasi yang terbentuk dari lingkungan pengendalian. Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu untuk menggali esensi makna serta memahami pengendalian internal di perusahaan keluarga, serta bagaimana pengendalian internal terbentuk dan dikembangkan. Tujuan yang kedua untuk mengkonstruksi sistem pengendalian internal di perusahaan keluarga yang berlatar belakang budaya Jawa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan paradigma interpretif dan studi kasus di perusahaan keluarga yang mempunyai latar belakang budaya Jawa. Perusahaan keluarga yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan keluarga “HIS” yang berada dikota Semarang. Pemilihan perusahaan keluarga dari suku jawa didasarkan bahwa suku Jawa dengan budaya Jawa-nya dapat memberikan suatu pandangan dan perspektif yang berbeda akan suatu aplikasi dari suatu keilmuan Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara, observasi dan telaah dokumentasi. Analisis data menggunakan pendekatan Miles, Huberman, (2002) dan Neuman (2014). Penelitian ini menghasilkan temuan, yang pertama pegendalian internal terbentuk dari budaya organisasi tentang integritas, keharmonisan, kekeluargaan, kebermanfaatan, keadilan, kebersamaan, dan kejujuran. Pengendalian internal lebih terkait dengan aspek-aspek sosial, moral, dan spiritual. Kedua perusahaan menjalankan sistem secara fleksibel tetapi tetap mengikuti aturan yang berlaku. Fleksibel, membangun hubungan kerja yang baik dalam menetapkan kewengan dan tanggung jawab dalam struktur organisasi. Ketiga pemberdayaan pimpinan perusahaan dengan atau Empowerment, dengan konsep ”Hasta brata” dan dilaksanakan dengan pola asah asih asuh yang membentuk lingkungan pengendalian yang efektif. Konstruksi lingkungan pengendalian dengan model empowerment yang dilaksanakan pada perusahaan keluarga “HIS” menjadikan pengendalian internal di perusahaan keluarga “HIS” menjadi lebih efektif, sehingga tujuan perusahaan tercapai serta dapat meningkatkan kinerja karyawan.