PILIHAN GENERASI MILENIAL INDONESIA UNTUK BEKERJA DI SEKTOR NONPROFIT: STUDI FENOMENOLOGI

Generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980-1994. Mereka dikenal sebagai generasi yang mengawali penggunaan teknologi yang masif, dimana teknologi membentuk ekosistem mereka didalam bekerja. Kemudian juga digambarkan debagai generasi yang memiliki ekspektasi tinggi didalam bekerja, tentu saja terkait dengan promosi dan imbal hasil. Dari sisi kepemimpinan dan interkasi, generasi ini lebih menyukai model kepemimpinan yang selalu hadir dan memberi arahan kepada anak buahnya. Bahkan juga menginginkan adanya teguran dan apresiasi dari hasil kerja yang mereka lakukan. Generasi milenial akan mengisi mayoritas tenaga kerja pada beberapa tahun kedepan. Salah satu sektor pekerjaan yang ada adalah nonprofit. Dimana sector ini hadir untuk mengisi pelayanan dasar bagi masyarakat yang membutuhkan. Pelayanan dasar tersebut seringkali berkaitan dengan kebutuhan dasar seperti makanan, kesehatan, pendidikan, dan perhatian bagi orang-orang difabel. Dalam celah itulah sektor ini hadir. Menariknya sektor nonprofit seperti Namanya, maka tidak bertujuan meraih keuntungan sebesar-besarnya seperti sektor profit. Sejalan dengan hal itu maka budaya yang ada di sektor ini terlihat bertolak belakang dengan budaya kerja yang diinginkan oleh generasi milenial. Organisasi Nonprofit sudah pasti tidak bisa menyediakan imbal hasil yang tinggi kepada para pegawainya, apalagi memenuhi ekspektasi para milenilal. Penelitian ini berfokus pada generasi milenial yang memilih bekerja pada sektor nonprofit. Penelitian dilakukan dengan studi fenomenologi terhadap enam orang narasumber. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa milenial mau memilih sektor nonprofit dikarenakan, mereka mau mengaktulisasi diri mereka, tidak sekedar memenuhi kebutuhan dasar saja. Lalu adanya semangat pelayanan, yaitu melayani kebutuhan orang lain, dan adanya lingkungan yang nyaman bagi pekerjaan mereka sekarang.