PENGARUH AFILIASI ASURANSI ASING, PANGSA PASAR, RASIO RETENSI SENDIRI, RASIO KLAIM, DAN RASIO BIAYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DI INDONESIA

Industri asuransi mempunyai kontribusi yang besar pada sektor keuangan, perekonomian, kegiatan pembangunan serta pada kegiatan dan perlindungan masyarakat. Peran penting asuransi adalah memberikan perlindungan dari kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa yang dipertanggungkan. Agar dapat memberikan perannya dengan baik, perusahaan asuransi harus menjalankan usahanya dengan baik dan memiliki kinerja yang baik. Saat ini, industri asuransi di Indonesia masih memiliki peluang pasar yang bagus, karena itu investor asing masih memiliki minat yang cukup besar untuk berinvestasi pada industri asuransi di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya beberapa perusahaan asuransi Indonesia yang terafiliasi asing. Studi ini meneliti mengenai pengaruh dari afilasi asuransi asing, pangsa pasar, rasio retensi sendiri, rasio klaim dan rasio biaya terhadap kinerja perusahaan asuransi umum di Indonesia. Kinerja perusahaan asuransi dalam penelitian ini menggunakan ukuran return on equity (ROE). Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan asuransi umum di Indonesia yang yang beroperasi pada tahun 2018- 2021. Sampel penelitian adalah 190 perusahaan asuransi dalam periode tersebut. Pengumpulan data menggunakan laporan keuangan yang disampaikan perusahaan asuransi kepada Otoritas Jasa Keuangan. Selanjutnya untuk melakukan analisis data, regresi linear berganda melalui penggunaan software SPSS sebagai alat digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa afiliasi asing dan rasio retensi sendiri berdampak positif pada ROE perusahaan asuransi. Sementara itu pangsa pasar, rasio klaim, dan rasio biaya berpengaruh negative terhadap ROE. Secara bersamasama, afilasi asing, pangsa pasar, rasio retensi sendiri, rasio klaim dan rasio biaya berpengaruh pada ROE. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada regulator dalam mengatur kepemilikan asing pada industri asuransi di Indonesia serta pengaturan mengenai retensi sendiri. Untuk pemegang saham dan manajemen perusahaan asuransi, penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kebijakan kerjasama dengan pihak asing serta kebijakan reasuransi dikaitkan dengan profil risiko lini usaha asuransi di Indonesia, kebijakan biaya, underwriting dan penanganan klaim.