PENGARUH KARAKTERISTIK APIP TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN HASIL PEKERJAAN APIP OLEH PEMERIKSA BPK DAN DAMPAKNYA TERHADAP EFISIENSI AUDIT:PERAN LINGKUNGAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh obyektifitas APIP, kompetensi APIP dan work performed APIP terhadap tingkat pemanfaatan hasil pekerjaan APIP oleh pemeriksa BPK, pengaruh tingkat pemanfaatan hasil pekerjaan APIP terhadap efisiensi audit, dan peran moderasi lingkungan institusional terhadap pengaruh tingkat pemanfaatan hasil pekerjaan APIP terhadap efisiensi audit laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tim pemeriksa BPK yang melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah kabupaten dan pemerintah kota untuk Tahun Anggaran 2021. Jumlah sampel akhir adalah sebanyak 184 pemeriksa BPK dari total 508 tim pemeriksa yang menjadi target populasi. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner online yang selanjutnya dianalisis dengan teknik SEM PLS menggunakan software WarpPLS versi 8.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obyektifitas APIP, kompetensi APIP dan work performed APIP berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan hasil pekerjaan APIP oleh pemeriksa BPK, artinya semakin tinggi obyektifitas APIP maka semakin tinggi tingkat pemanfaatan hasil pekerjaan APIP oleh pemeriksa BPK dalam pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah. Selanjutnya penelitian ini menemukan bahwa tingkat pemanfaatan hasil pekerjaan APIP oleh pemeriksa BPK berpengaruh terhadap efisiensi audit, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat pemanfaatan hasil pekerjaan APIP oleh pemeriksa BPK maka pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah akan semakin efisien. Hasil penelitian juga menemukan bahwa lingkungan institusional memoderasi pengaruh tingkat pemanfaatan hasil pekerjaan APIP terhadap efisiensi audit. Temuan ini menunjukkan bahwa auditor yang berada pada lingkungan institusional yang lebih kuat cenderung memiliki efisiensi audit yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang berada pada lingkungan institusional yang lebih lemah.