LITERASI KEUANGAN SYARIAH DAN KEPUTUSAN MEMILIH BANK WAKAF MIKRO SEBAGAI MITRA: STUDI EKSPLORASI MENGGUNAKAN MULTIPLE CORRESPONDENCE ANALYSIS PADA NASABAH BANK WAKAF MIKRO DI KOTA SEMARANG

Perkembangan Bank Wakaf Mikro (BWM) telah terbukti membawa dampak positif terhadap perkembangan usaha, ekonomi dan pengentasan masalah kemiskinan di berbagai daerah Indonesia bahkan di negara lain. Meskipun tingkat literasi keuangan syariah nasional pada tahun 2022 meningkat sebesar 0,21%, ternyata masih banyak masyarakat yang menggunakan pembiayaan berbasis kredit dengan bunga tinggi dan belum sepenuhnya faham tentang konsep BWM. Kota Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah hanya memiliki satu layanan BWM yaitu Bank Wakaf Mikro Sunan Gunung Jati Ba’alawy Semarang (BWM SGJB Semarang). Terdapat fenomena unik di BWM SGJB Semarang, yaitu 119 dari total 512 nasabah terdaftar, masih tetap aktif bermitra. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi faktor pembentuk keputusan nasabah dalam memilih BWM sebagai mitra mereka. Literasi keuangan syariah menjadi variabel utama yang dikaji dalam penelitian ini yang kemudian di eksplorasi dengan atribut pribadi nasabah berupa usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Multiple Corresponden Analysis (MCA) yang merupakan metode ekplorasi data multivariat untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel. Populasi dari penelitian ini adalah 199 nasabah mitra aktif BWM dengan sampel sebanyak 41 responden menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden berada pada tingkat literasi keuangan syariah yang rendah. Literasi keuangan syariah bukan faktor utama pembentuk keputusan pemilihan BWM, karena tidak memiliki hubungan yang erat, akan tetapi dibentuk oleh atribut pribadi nasabah yaitu usia, pekerjaan, dan pendapatan.