PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Keuangan dan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2020-2022)

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Struktur kepemilikan yang diteliti adalah kepemilikan manajerial, institusional, asing, keluarga, dan pemerintah. Teori agensi mengutarakan permasalahan antara pemilik dan agen. Agen sebagai manajer perusahaan memiliki kemampuan untuk melakukan kecurangan jika terdapat insentif baginya. Pemilik sebagai principal memiliki kuasa untuk melakukan pengawasan dan mencegah terjadinya kecurangan. Kecurangan pelaporan keuangan sebagai kasus kecurangan yang paling merugikan dijadikan topik penelitian. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yang memanfaatkan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI pada sektor keuangan dan perbankan selama periode 2020-2022. Berdasarkan purposive sampling, didapatkan sampel sebanyak 231 perusahaan. Struktur kepemilikan perusahaan dan kecurangan pelaporan keuangan, yang diukur dengan menggunakan model Beneish M-Score, dianalisis dengan regresi linear. Penelitian ini menggunakan variabel kontrol untuk mengendalikan lingkup penelitian berupa ukuran perusahaan, leverage, dan independensi dewan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara kepemilikan manajerial dengan kecurangan pelaporan keuangan. Namun, kepemilikan institusional, asing, keluarga, dan pemerintah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Hasil pada kepemilikan manajerial menunjukkan bahwa manajer cenderung berusaha untuk mempertahankan posisinya sebagai manajemen puncak. Hal ini mendorong mereka untuk memanipulasi laporan keuangan sehingga kinerjanya dinilai baik.