ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE MAQASHID SYARIAH INDEX DAN PROFITABILITAS (PERIODE 2018-2022)

Peningkatan jumlah nasabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat ketaatan kegiatan operasional terhadap prinsip syariah. Oleh karena itu diperlukan pengukuran kinerja pada Bank Umum Syariah di Indonesia untuk meningkatkan jumlah nasabah pada Bank Umum Syariah di masa yang akan datang. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengukuran kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia pada periode 2018 hingga periode 2022 dengan menggunakan metode Maqashid Syariah Index (MSI) dan Profitabilitas. Objek yang digunakan terdiri dari Bank Aceh Syariah (BACS), Bank Aladin Syariah (BALS), Bank Central Asia Syariah (BCAS), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat Syariah (BPD NTBS), Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPNS), Bank Syariah Bukopin (BSB), Bank Mega Syariah (BMS), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Panin Dubai Syariah (BPDS), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Bank Victoria Syariah (BVS). Data yang digunakan berasal dari laporan keuangan tahunan yang didapatkan dari masing-masing website Bank Umum Syariah Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Sekaran dengan pendekatan Simple Additive Weightning (SAW), Comparative Performance Index (CPI), dan Quadrant Analysis Measurement (QAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengukuran dengan metode MSI dan profitabilitas, BPD NTBS, BMS, serta BCAS menempati kuadran I yang berarti memiliki nilai maqashid syariah dan profitabilitas yang tinggi. Kemudian BTPNS, BACS, serta BSI menempati kuadran II yang berarti memiliki nilai maqashid syariah rendah namun nilai profitabilitas yang tinggi. Selanjutnya BALS, BPDS, serta BJBS menempati kuadran III yang berarti memiliki nilai maqashid syariah dan profitabilitas yang rendah. Terakhir BVS, BMI, serta BSB menempati kuadran IV yang berarti memiliki nilai maqashid syariah tinggi namun nilai profitabilitas yang rendah.