DETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD MENGGUNAKAN MODEL FRAUD HEXAGON DAN BENEISH M-SCORE (Studi Empiris terhadap Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand Tahun 2019–2021)

Financial statement fraud menimbulkan banyak kerugian bagi suatu perusahaan maupun investor yang menjadikan laporan keuangan sebagai acuan dalam membuat keputusan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh elemen fraud menurut model Fraud Hexagon pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand tahun 2019–2021. Model Beneish M-Score digunakan untuk mengategorikan perusahaan terindikasi fraud atau non-fraud. Keenam elemen Fraud Hexagon diproksikan ke dalam beberapa faktor untuk memudahkan pengukuran. Faktor-faktor tersebut yaitu financial stability (Stimulus), change in directors (Capability), political connection (Collusion), nature of industry (Opportunity), change in auditors (Rationalization), dan CEO’s narcissism (Ego). Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel sebanyak 70 perusahaan, yang diperoleh dengan menerapkan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui metode regresi logistik. Hasil pengujian menunjukkan pengaruh positif yang signifikan oleh financial stability terhadap financial statement fraud. Sedangkan nature of industry secara negatif dan signifikan memengaruhi financial statement fraud. Sementara itu, variabel lain tidak memiliki pengaruh yang signifikan.