PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN STRES KERJA & KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Karyawan Sari Mulya Putra Group Brebes)

Dalam era modern saat ini, kesempatan untuk berkarir di dunia profesional terbuka lebar bagi laki-laki dan perempuan. Namun, banyak pekerja yang mengalami work family conflict, yaitu ketidakseimbangan antara peran pekerjaan dan keluarga yang membuat tuntutan dari masing-masing peran tidak terpenuhi. Work family conflict dapat menyebabkan individu merasa tertekan dan kelelahan karena harus membagi waktu dan tenaga pada kedua peran tersebut. Jika tidak diatasi, work family conflict dapat meningkatkan tingkat stres kerja dan menurunkan kepuasan kerja pada karyawan. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan karyawan memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan, sehingga meningkatkan tingkat turnover karyawan dan mengganggu keseimbangan perusahaan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh work family conflict terhadap turnover intention dengan stres kerja dan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi di Sari Mulya Putra Group Brebes. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Sari Mulya Putra Group Brebes dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang yang diambil menggunakan teknik pengambilan sampel adalah sampling jenuh, yaitu menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian. Pengukuran dalam kuesioner menggunakan skala likert. Lima hipotesis dalam penelitian diuji dengan menggunakan metode kuantitatif dan metode analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Pengolahan data penelitian dilakukan menggunakan SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work family conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention, work family conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja, stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention, work family conflict berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, dan kepuasan kerja tidak berpengaruh negatif terhadap turnover intention. Namun, hasil analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa stres kerja tidak dapat memediasi hubungan antara work family conflict dan turnover intention, dan kepuasan kerja juga tidak dapat memediasi hubungan antara work family conflict dan turnover intention.