PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, ATRIBUT DEWAN, DAN RISIKO KEBANGKRUTAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN: PERAN MODERASI KONVERGENSI IFRS

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan, atribut dewan, dan risiko kebangkrutan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan konvergensi IFRS sebagai variabel moderasi. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan asing, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, komisaris independen, keberagaman gender, dan risiko kebangkrutan. Sedangkan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan konvergensi IFRS sebagai variabel moderasi pada penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2020. Purposive sampling digunakan sebagai metode pengambilan sampel. Penelitian menggunakan metode analisis regresi data panel untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan yang teridri atas kepemilikan asing dan kepemilikan institusional, atribut dewan yang terdiri atas ukuran dewan komisaris dan komisaris independen, keberagaman gender, dan risiko kebangkrutan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan pengujian variabel moderasi menggunakan Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan asing, ukuran dewan komisaris, dan risiko kebangkrutan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan kepemilikan institusional, komisaris independen, dan keberagaman gender tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Konvergensi IFRS tidak mampu memoderasi hubungan antara kepemilikan asing, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, komisaris independen, keberagaman gender, dan risiko kebangkrutan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Kata kunci: ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, kepemilikan asing, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, komisaris independen, keberagaman gender, risiko kebangkrutan, konvergensi IFRS.