ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA BERDASARKAN KELOMPOK MODAL INTI

Studi ini meneliti mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada industri perbankan di indonesia berdasarkan kelompok modal inti. Intellectual capital pada penelitian ini menggunakan Human Capital Efficiency (HCE), Innovation Capital Efficiency (INVCE) dan Capital Employed Efficiency (CEE) sebagai variabel independen. Kinerja keuangan dalam penelitian ini menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL), Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit Bermasalah (CKPN), Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA) dan Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) sebagai variabel dependen. Sampel penelitian adalah data modal intelektual, rasio NPL, CKPN, CAR, BOPO, dan CKPN sebanyak 94 (sembilan puluh empat) bank umum di Indonesia posisi Juni 2022 yang dibagi menjadi 4 (empat) kelompok berdasarkan KBMI. Terdapat 62 (enam puluh dua) bank KBMI-1, 16 (enam belas) bank KBMI-2, 12 (dua belas) bank KBMI-3, dan 4 (empat) bank KBMI-4. Periode penelitian terbagi menjadi 2 (dua) periode yaitu sebelum pandemi Covid-19 (bulan Januari 2013 s.d. Desember 2019) dan periode pandemi Covid-19 (bulan Januari 2020 s.d. Juni 2022). Analisis data menggunakan regresi berganda atau Multiple Regression Analysis dengan bantuan software Eviews. Hasil penelitian menunjukkan pada KBMI-1 terdapat 5 hipotesis diterima dan 10 hipotesis ditolak pada periode sebelum Covid-19, sedangkan pada periode Covid-19 terdapat 9 hipotesis diterima dan 6 hipotesis ditolak. KBMI-2 terdapat 8 hipotesis diterima dan 7 hipotesis ditolak pada periode sebelum Covid-19, sedangkan pada periode Covid-19 terdapat 7 hipotesis diterima dan 8 hipotesis ditolak. KBMI-3 terdapat 10 hipotesis diterima dan 5 hipotesis ditolak pada periode sebelum Covid-19, sedangkan pada periode Covid-19 terdapat 9 hipotesis diterima dan 6 hipotesis ditolak. Yang terahir pada KBMI-4 terdapat 11 hipotesis diterima dan 4 hipotesis ditolak pada periode sebelum Covid-19, sedangkan pada periode Covid-19 terdapat 5 hipotesis diterima dan 5 hipotesis ditolak.