DAMPAK AVAILABILITY BIAS DAN REPRESENTATIVE BIAS TERHADAP KEPUTUSAN DAN KINERJA INVESTASI: PERAN FOMO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Penelitian ini berangkat dari akar masalah ketidakrasionalitasan investor di pasar modal. Serangkaian penelitian dalam dasawarsa terakhir memperlihatkan bahwa investor cenderung berperilaku irasional dan berulang kali ditemukan fenomena/anomali dalam pasar modal atau pasar keuangan yang tidak sejalan dengan teori standard/traditional finance atau teori conventional/orthodox economics. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak availability bias, representative bias, dan fear of missing out (FOMO) terhadap keputusan investasi dan kinerja investasi, serta mengetahui FOMO dapat berperan sebagai variabel pemediasi di antara hubungan tersebut. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh investor yang berdagang di pasar modal Indonesia melalui rumah pialang di beberapa kota di Indonesia, dan ukuran jumlah sampel sebesar 116 responden, dengan teknik purposive sampling. Data yang digunakan adalah data primer, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data Structural Equation Modeling (SEM) dengan alat analisis SmartPLS. Hasil penelitian diperoleh bahwa availability bias berdampak positif dan signifikan terhadap keputusan investasi dan kinerja investasi. Representative bias berdampak negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan investasi, tetapi representative bias berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja investasi. FOMO berdampak positif dan signifikan terhadap keputusan investasi dan kinerja investasi. Availability bias dan representative bias berdampak positif dan signifikan terhadap FOMO. FOMO memediasi hubungan secara parsial antara availability bias terhadap keputusan investasi dan kinerja investasi, lalu representative bias terhadap kinerja investasi, namun FOMO memediasi hubungan secara penuh antara representative bias terhadap keputusan investasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih perkembangan ilmu pengetahuan tentang behavioural finance dan berimplikasi secara teoritis dan kebijakan kepada para investor ritel Indonesia.