FAKTOR YANG MEMENGARUHI TERJADINYA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN

This research aims to analyze six factors in the fraud hexagon theory that influence the occurrence of financial statements fraud. The fraud hexagon is the newest fraud theory put forward by Vousinas in 2019 which is a development of the previous fraud theory. Restatement can be used as a signal of the financial statement fraud, so this research uses restatement to indicate fraud in financial statements. The dependent variable in this research is financial statement fraud, while the independent variables in this research are financial difficulties, ineffective monitoring, total accruals, tenure of the president director, multiple positions of the president director and related party transactions. The object of this research is public companies that restate their financial statements for 2018-2021. This research method is quantitative and the analysis used is logistic regression. This research used a purposive sampling technique and produced 186 sample data. The research results show that ineffective monitoring has a positive effect on financial statement fraud. Meanwhile, the tenure of the president director has a negative effect on financial statement fraud. However, financial difficulties, total accruals, multiple positions of the president director and related party transactions do not affect the financial statement fraud. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis enam faktor dalam fraud hexagon theory yang dapat mempengaruhi terjadinya kecurangan laporan keuangan. Fraud hexagon merupakan teori penipuan terbaru yang dikemukakan oleh Vousinas pada tahun 2019 dan merupakan pengembangan dari teori penipuan sebelumnya. Penyajian kembali dapat dijadikan sebagai sinyal terjadinya kecurangan laporan keuangan, sehingga penelitian ini menggunakan penyajian kembali untuk mengindikasikan adanya kecurangan dalam laporan keuangan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecurangan laporan keuangan, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah kesulitan keuangan, pengawasan yang tidak efektif, total akrual, masa jabatan direksi utama, rangkap jabatan direksi utama dan transaksi pihak berelasi. Objek penelitian ini adalah perusahaan publik yang melakukan penyajian kembali pada laporan keuangannya tahun 2018-2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan dianalisis menggunakan regresi logistik. Sampel penelitian dipilih menggunakan menggunakan purposive sampling dan menghasilkan 186 data sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan yang tidak efektif berpengaruh positif terhadap terjadinya kecurangan laporan keuangan. Sedangkan masa jabatan direksi utama berpengaruh negatif terhadap terjadinya kecurangan laporan keuangan. Namun kesulitan keuangan, total akrual, rangkap jabatan direksi, dan transaksi pihak berelasi tidak mempengaruhi terjadinya kecurangan laporan keuangan.