PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA TERHADAP NIATAN KELUAR DAN KINERJA KARYAWAN MELALUI KETERIKATAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Pegawai ASN Soerojo Hospital Magelang)

Instansi harus mampu mempertahankan pegawai dengan kualitas tinggi untuk mengurangi niatan keluar dan penurunan kinerja karyawan di tengah kompleksitas pekerjaan saat ini. Ada beberapa perubahan demografis yang dialami penduduk dalam beberapa tahun terakhir dengan masuknya perempuan ke pasar tenaga kerja. Akibat hal tersebut, maka dapat terjadi kemungkinan ketidaksesuaian antara pekerjaan dan keluarga di antara laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini tidak hanya perempuan saja yang memiliki keluarga, namun laki-laki juga. Populasi pada penelitian ini adalah Pegawai ASN Soerojo Hospital Magelang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dimana populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional dari berbagai unit kerja. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis jalur dengan program SPSS 26 untuk mengetahui koefisien jalur serta pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel mediasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga terhadap Niatan Keluar dan Kinerja Karyawan dengan dimediasi oleh Keterikatan Kerja pada Pegawai ASN Soerojo Hospital. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi Konflik Pekerjaan-Keluarga maka semakin tinggi pula Niatan Keluar, sebaliknya apabila semakin tinggi Konflik Pekerjaan-Keluarga maka semakin rendah pula Kinerja Karyawan. Keterikatan Kerja mampu memediasi pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga terhadap kenaikan Niatan Keluar dan penurunan Kinerja Karyawan. Soerojo Hospital dapat melakukan evaluasi lebih dalam lagi terhadap pegawai dengan cara survei maupun konseling terkait dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh pegawai seperti, konflik pekerjaan-keluarga. Hal tersebut dapat membantu pegawai untuk menyelesaikan permasalahannya, memahami apa yang dibutuhkan, dan juga memahami yang sedang terjadi pada pegawai akibat konflik pekerjaan-keluarga untuk mencegah peningkatan niatan keluar dan penurunan kinerja karyawan.