ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, SERVICE QUALITY, DAN PERCEIVED PRICE TERHADAP MINAT BELI ULANG DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada McDonald’s di Kota Semarang)

Industri makanan dan minuman di Indonesia saat ini telah mengalami peningkatan setelah sempat turun karena pandemi. Oleh karena itu, persaingan pada industri ini pun semakin ketat. Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh para pelaku usaha untuk memenangkan persaingan yang ada, seperti pengalaman konsumen saat melakukan pembelian, kualitas layanan yang diberikan perusahaan, harga yang diberikan. Hal – hal yang telah disebutkan tentu dapat memengaruhi puas atau tidaknya konsumen dalam melakukan pembelian, serta menentukan minat mereka untuk melakukan pembelian kembali atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan peran Experiential Marketing, Service Quality, dan Perceived Price terhadap Minat Beli Ulang dengan Kepuasan Konsumen sebagai variabel intervening (studi pada McDonald’s di Kota Semarang). Pengambilan data dari penelitian ini melibatkan 154 responden dengan kriteria pernah melakukan pembelian pada gerai McDonald’s yang ada di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Non-Probability Sampling dengan cara purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM) dengan program Analysis of Moment Structure (AMOS) 24 yang telah melalui uji asumsi klasik. Temuan pada penelitian ini berhasil membuktikan bahwa experiential marketing, service quality, dan perceived price memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Selain itu, experiential marketing, service quality, dan perceived price juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pengaruh perceived price terhadap kepuasan konsumen memiliki tingkat signifikansi paling tinggi, diikuti dengan pengaruh kepuasan konsumen terhadap minat beli ulang. Implikasi manajerial yang dapat diterapkan oleh McDonald’s adalah dengan menggunakan penelitian ini sebagai pertimbangan mereka saat ingin meningkatkan minat beli ulang konsumen mereka.