PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KEMUNGKINAN TERJADINYA FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2020-2022)

Laporan keuangan yang mencerminkan kondisi dan kinerja perusahaan ini dijadikan sarana komunikasi serta dasar pengambilan keputusan bagi para pemangku kepentingan. Namun seringkali manajemen melakukan fraudulent financial reporting sehingga muncul asimetri informasi serta memungkinkan terjadinya masalah keagenan. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengawasan yang efektif, salah satunya melalui implementasi tata kelola perusahaan. Independensi dewan komisaris, remunerasi dewan komisaris, keahlian finansial direktur utama, keahlian finansial dewan komisaris, frekuensi rapat dewan komisaris, serta kepemilikan manajerial digunakan untuk melihat pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kemungkinan terjadinya fraudulent financial reporting. Sebanyak 261 total sampel penelitian akan dilakukan observasi dengan menggunakan model regresi logistik biner. Berdasarkan bukti empiris yang diperoleh, frekuensi rapat dewan komisaris terbukti memberikan pengaruh negatif terhadap kemungkinan terjadinya fraudulent financial reporting. Sementara independensi dewan komisaris, remunerasi dewan komisaris, keahlian finansial direktur utama, keahlian finansial dewan komisaris, dan kepemilikan manajerial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan terjadinya fraudulent financial reporting. Mengingat hasil penelitian yang diperoleh, sudah sepatutnya bagi perusahaan untuk mengimplementasikan tata kelola perusahaan dengan baik. Melalui implementasi tata kelola perusahaan yang baik, secara tidak langsung akan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan pemangku kepentingan merasa yakin bahwa laporan keuangan perusahaan telah disusun secara wajar dan akuntabel.