SAFETY BASED DYNAMIC UNCERTAINTY REDUCTION SEBAGAI KATALISATOR KINERJA KESELAMATAN PENERBANGAN BANDARA INTERNASIONAL DI INDONESIA

Meskipun telah dilakukan mitigasi pada kegiatan penerbangan, nyatanya kecelakaan penerbangan masih terjadi di Indonesia. Tanggung jawab keselamatan lalu lintas penerbangan dibawah nanungan Air Traffic Controller (ATC). Tanggung jawab ATC sebagai pengawas lalu lintas udara terhadap kecelakaan pesawat yang dikarenakan kesalahan ATC dapat dipertanggungjawabkan secara perdata maupun pidana apabila dalam menjalankan tugasnya terbukti telah melakukan kelalaian sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan pesawat. Kelalaioan petugas ATC diduga menjadi penyebab utama kecelakaan meskipun tidak semua kecelakaan pesawat udara disebabkan oleh kesalahan dari ATC, tetapi ada faktor lain seperti kesalahan penumpang, pilot, petugas navigasi dan lain-lainnya yang juga bertanggung jawab untuk keselamatan penerbangan. Oleh karena itu, penting untuk diteliti terkait dengan prinsip keselamatan kerja melalui safety performance dapat membantu organisasi untuk menekan angka kecelakaan kerja dan menciptakan zero accident. Penelitian ini berhasil mengembangkan konsep baru safety based dynamic uncertainty reduction. Hasil penelitian menunjukkan kinerja keselamatan dapat ditingkatkan dengan menghadirkan safety based dynamic uncertainty reduction dengan mengurangi ketidakpastian secara dinamis untuk keselamatan kerja. Konsep ini merupakan perilaku individu dengan mengimprovisasi rutinitas operasional secara dinamis guna meningkatkan kinerja keselamatan pada lingkungan yang ditandai dengan adanya perubahan dan ketidakpastian yang sangat tinggi. Konsep baru ini memediasi safety leadership terhadap kinerja keselamatan. Kemudian, secara teoritis penelitian ini menunjukkan bahwa Safety leadership adalah model yang tepat untuk diimplementasikan dalam organisasi, yang menggabungkan kepemimpinan yang mendukung keselamatan dengan kebijakan keselamatan yang holistic. Impikasi teoritisnya adalah bahwa pemimpin keselamatan harus memimpin dengan contoh, memastikan peraturan dan regulasi terpenuhi, memfasilitasi dan memotivasi karyawan untuk aktif dalam keselamatan, serta memastikan kultur keselamatan terintegrasi ke dalam budaya perusahaan secara keseluruhan.