PENGARUH PERCEIVED EASE OF USE, PERCEIVED USEFULNESS DAN SERVICE SECURITY TERHADAP PERILAKU PENGGUNA SETELAH MENGGUNAKAN METODE PEMBAYARAN QRIS DI KOTA SEMARANG

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan mengevaluasi model empiris yang menguji bagaimana QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Perceived Ease of Use (PEOU), Perceived Usefulness (PU), dan Service Security (SS), mempengaruhi User Satisfaction (SA), Perceived Value (PV) dan Continuous Usage (CU) pada pengguna pembayaran QRIS di Semarang. Model empiris dibangun menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan perilaku pasca adopsi. Untuk itu, dilakukan survei online terhadap kurang lebih 232 pengguna pembayaran QRIS berusia 17 tahun ke atas, dan datanya diperiksa menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM) dan aplikasi SmartPLS 3. Hasil penelitian menemukan bahwa Perceived Ease of Use berpengaruh tidak signifikan terhadap Perceived Value. Kegunaan yang Dirasakan, dan Keamanan Layanan bersama-sama menentukan Nilai yang Dirasakan. Selain itu, ketiga komponen Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness dan Service Security secara bersama-sama menentukan Perceived Value, dan User Satisfaction, serta Perceived Value dan User Satisfaction bersama-sama berdampak pada dan Continuous Usage. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa SA benar-benar memediasi hubungan antara PEOU, PU, dan SS pada CU. Oleh karena itu, hasil penelitian ini mendukung terciptanya kerangka perilaku TAM dan pasca-adopsi yang komprehensif dengan memfasilitasi model komprehensif mengenai anteseden dan konsekuensi Continuous Usage bagi pengguna pembayaran QRIS. Studi ini juga menawarkan wawasan berharga bagi para manajer perusahaan dan pemerintah yang mengelola sistem QRIS.