THE ROLE OF OWNERSHIP STRUCTURE, PROFITABILITY, LEVERAGE, AND EXTERNAL ASSURANCE ON BIODIVERSITY DISCLOSURE

Keanekaragaman hayati adalah salah satu poin penting dalam SDGs. Oleh karena itu, informasi keanekaragaman hayati perlu diungkapkan oleh perusahaan untuk mengomunikasikan keterlibatan mereka dalam melestarikan alam. Pengungkapan ini juga menjadi alat bagi perusahaan untuk menerapkan akuntabilitas dan transparansi (Kurth et al., 2021). Namun, pengungkapan terhadap keanekaragaman hayati dan informasi non-keuangan lainnya masih bergantung pada penilaian lingkungan internal dan eksternal perusahaan meskipun terdapat peraturan dan standar yang ada. Oleh karenanya, faktor-faktor penentu pengungkapan keanekaragaman hayati perlu dikaji lebih lanjut. Pengungkapan keanekaragaman hayati merupakan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel independen yang digunakan adalah kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, profitabilitas, leverage, dan jaminan eksternal. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan kimia yang terdaftar di IDX selama tahun 2018 – 2022. Data yang dikumpulkan adalah random effect model (REM). Oleh karena itu, dengan menggunakan regresi data panel, penelitian ini menerapkan metode Generalized Least squared (GLS) melalui software Eviews. Penelitian yang dilakukan kali ini menyimpulkan bahwa keterbukaan informasi keanekaragaman hayati masih rendah, sehingga berdampak pada rendahnya kesadaran akan keanekaragaman hayati dan pengungkapannya di kalangan perusahaan di Indonesia. Kepemilikan keluarga mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap pengungkapan keanekaragaman hayati. Variabel independen lainnya mempunyai hubungan yang tidak signifikan terhadap pengungkapan keanekaragaman hayati. Pandemi COVID-19 memiliki hubungan positif yang signifikan dengan pengungkapan keanekaragaman hayati.