HUBUNGAN ISLAMIC HUMAN DEVELOPMENT INDEX DAN KUALITAS INSTITUSI TERHADAP KEMISKINAN DI KAWASAN TIMUR TENGAH DAN AFRIKA UTARA PERIODE 2011-2022

Penelitian ini ditujukan guna menganalisis pengaruh Islamic Human Development Index (I-HDI), Zakat, dan Kualitas Institusi dalam memitigasi kemiskinan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara atau Middle East and North Africa (MENA). Dengan menggunakan data panel dari Aljazair, Lebanon, Maroko, Mesir, dan Yordania dari tahun 2011 hingga 2022, penelitian ini menguji pengaruh I-HDI, Zakat, dan berbagai indikator kualitas kelembagaan terhadap tingkat kemiskinan. Analisis ini menggunakan metode purposive sampling dan memasukkan variabel-variabel seperti suara dan akuntabilitas, kualitas peraturan, dan pengendalian korupsi untuk menilai dampaknya terhadap kemiskinan. Temuan menunjukkan bahwa skor I-HDI yang lebih tinggi, serta Suara dan Akuntabilitas, Kualitas Regulasi, dan Kontrol Korupsi yang tinggi secara signifikan dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Meski begitu, Zakat, Stabilitas Politik, dan Supremasi Hukum tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan kemiskinan, menunjukkan bahwa inefisiensi administrasi dan ketidakstabilan ekonomi dan politik regional dapat menghambat efektivitasnya. Penelitian ini berkontribusi pada literatur dengan mengintegrasikan Islamic Human Development Index dengan pengukuran kualitas kelembagaan untuk memberikan analisis yang komprehensif mengenai strategi pengentasan kemiskinan di wilayah MENA, menyoroti perlunya pendekatan yang beragam. Penelitian ini memiliki keterbatasan terkait ketersediaan dan keakuratan data dari negara-negara yang dipilih. Penelitian di masa mendatang dapat memperluas ukuran sampel dan memasukkan indikator yang lebih beragam untuk memvalidasi lebih lanjut temuan-temuannya. Para pembuat kebijakan dapat memanfaatkan temuan-temuan ini untuk merancang program-program penanggulangan kemiskinan yang lebih efektif yang menekankan pada peningkatan kualitas kelembagaan dan mempromosikan prinsip-prinsip I-HDI, sehingga dapat meningkatkan dampak keseluruhan dari inisiatif-inisiatif tersebut. Studi ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik untuk pengentasan kemiskinan yang mengintegrasikan dimensi ekonomi, sosial, dan politik, yang berpotensi menghasilkan hasil pembangunan yang lebih berkelanjutan dan inklusif di kawasan MENA.