EFEKTIVITAS PROGRAM TEPAT PEMBIAYAAN SYARIAH TERHADAP PEMBERDAYAAN UMKM PEREMPUAN PRASEJAHTERA (STUDI KASUS MOBILE MARKET SYARIAH SAYUNG, KABUPATEN DEMAK)

Berdasarkan data dari The Global Financial Index tahun 2021, tingkat inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 52%. Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dibentuk untuk mendukung perluasan inklusi keuangan di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu prioritas dari SNKI yaitu perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan formal di seluruh lapisan masyarakat melalui lembaga keuangan mikro. Lembaga keuangan mikro muncul sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin dan pelaku UMKM terhadap layanan keuangan. Pelaku UMKM di Indonesia didominasi oleh perempuan dengan tingkat pendidikan yang rendah. BTPN Syariah muncul sebagai lembaga keuangan syariah yang berfokus dalam peningkatan inklusi keuangan melalui ketersediaan akses dan layanan keuangan melalui pembiayaan mikro kepada masyarakat unbanked terutama bagi perempuan prasejahtera produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas dari program pembiayaan “Tepat Pembiayaan Syariah” terhadap pemberdayaan UMKM perempuan prasejahtera di wilayah Mobile Market Syariah (MMS) Sayung. Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumental tunggal yang berfokus pada satu isu tunggal terkait pembiayaan perbankan syariah. Proses pengambilan data dilakukan melalui tiga metode, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif menggunakan Miles and Huberman yang dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Mobile Market Syariah (MMS) Sayung, kabupaten Demak bahwa adanya program pembiayaan mikro yang dilakukan oleh MMS Sayung belum dikatakan efektif memberdayakan UMKM perempuan prasejahtera apabila di nilai dari indikator keberhasilan program, namun untuk indikator keberhasilan sasaran dan kepuasan terhadap program dapat dikatakan sudah efektif. Adanya program pembiayaan mikro di MMS Sayung juga turut memberikan dampak terhadap peningkatan inklusi dan literasi keuangan yang dilakukan melalui program DAYA dan program BESTEE. Penelitian ini hanya menggunakan tiga dari lima indikator efektivitas, dan menggunakan narasumber yang berasal dari satu kantor cabang marketing BTPN Syariah, sehingga belum mampu menjelaskan cakupan efektivitas program pembiayaan BTPN Syariah secara lebih luas.