ANALISIS PENGARUH FIRM SIZE DAN EARNINGS PER SHARE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS SAAT PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2020-2021)

Akibat dari pandemi Covid-19 mengakibatkan korporasi di penjuru dunia banyak yang terdampak, di Indonesia kemudian yang meluas dari awal tahun 2020 memberikan dampak minor bagi seluruh bidang, terlebih pada bidang ekonomi. Menurunnya tingkat konsumsi masyarakat yang disebabkan oleh situasi pandemi akan diikuti dengan penurunan penjualan dan penurunan pendapatan bagi perusahaan sehingga perusahaan mengalami ketidakpastian, kesulitan keuangan bahkan sampai mengalami kebangkrutan Menjadikan sinyal kebangkrutan apabila kesulitan keuangan perusahaan menyebabkan ketidakstabilan dalam pengelolaan keuangan. Guna menganalisis prediksi terjadinya kesulitan keuangan pada perusahaan salah satu parameternya adalah ukuran perusahaan (Ananto et al., 2017). Earnings per share (EPS) merupakan salah satu jenis rasio keuangan yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham yang beredar (Darmadji & Fakhruddin (2016:198). Kenaikan earning per share berarti perusahaan berada pada tahap pertumbuhan atau kondisi keuangan perusahaan mengalami peningkatan dalam penjualan dan laba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh firm size dan earnings per share terhadap financial distress pada perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020 - 2021. Untuk mencapai tujuan ini, kami menggunakan model Altman's Z”-Score yang diyakini sebagai model paling akurat dalam prediksi financial distress secara umum. Jumlah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2 (dua) tahun periode dan sekaligus dijadikan observasi penelitian adalah sebanyak 780 perusahaan namun setelah melalui proses seleksi sampel dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebesar 281 perusahaan. Analisis statistik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik binary. Regresi logistik biner merupakan salah satu pendekatan model matematis yang digunakan untuk menganalisis hubungan beberapa faktor dengan sebuah variabel yang bersifat biner. Hasil penelitian diperoleh hasil variabel firm size berpengaruh negatif signifikan terhadap financial distress. Semakin besar ukuran perusahaan meningkatkan nilai Altman Z-score yang berarti financial distress semakin kecil. Hal ini dimungkinkan terjadi karena semata besarnya total asset menjamin efektivitas pengelolaan asset tersebut sehingga mampu menghasilkan keuntungan. Pada penelitian variabel earning per share diperoleh hasil bahwa EPS tidak berpengaruh terhadap financial distress. Earnings per share semakin besar mencerminkan financial distress semakin kecil. Financial distress yang semakin rendah ditunjukkan oleh nilai Altman Z-score yang semakin tinggi. EPS tinggi yang diterbitkan oleh perusahaan belum mampu mengurangi probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress, hal tersebut mungkin terjadi karena indikator EPS belum cukup untuk merefleksikan kondisi keuangan sesungguhnya suatu perusahaan.