DETERMINAN BEHAVIORAL TO USE FINTECH BERBASIS PAYMENT SYARIAH DAN DAMPAK PENGGUNAANNYA TERHADAP INKLUSI KEUANGAN SYARIAH DI INDONESIA (STUDI KASUS MASYARAKAT MUSLIM DI PULAU JAWA)

Fintech menjadi bagian revolusi teknologi di sektor keuangan yang saat ini sedang massif dalam perkembangan ekonomi digital. Namun disisi lain perkembangan Fintech syariah tertinggal jauh dengan Fintech konvensional. Disisi lain, populasi muslim di Indonesia mencapai 86,7% dan penetrasi internet di Indonesia mencapai 77%. Fenomena ini menunjukkan Indonesia memiliki peluang yang besar dalam perkembangan industri Fintech syariah. Fintech telah menjadi katalisator inklusi keuangan syariah. Dengan meningkatnya jumlah pengguna Fintech syariah, dapat berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia yakni peningkatan inklusi keuangan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hasil model UTAUT2 dalam mengadopsi Fintech Payment syariah di kalangan Masyarakat muslim di Pulau Jawa dan dampak penggunaan Fintech syariah terhadap inklusi keuangan syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dengan metode Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang dibagikan secara online menggunakan platform google form. Total sebanyak 203 jawaban responden digunakan dalam menguji hubungan antar variabel eksogen yang meliputi Performance Expectancy(PE), Effort Expectancy(EE), Social Influence(SI), Facitating Condition(FC), Hedonic Motivation (HM), Price Value(PV), Habit(HB), Sharia Compliance(SC). Selanjutnya Variabel Mediasi meliputi Behavioral Intention to Use (BI), Exploitative Use (ETU), dan Explorative Use (ERU). Variabel endogen atau variable terikat yaitu Sharia Financial Inclusion (SFI). Alat analisis SmartPLS v.4.1.0.2 digunakan dalam proses analisis data. Hasil penelitian ini mengungkapkan variable Effort Expectancy (EE), Facilitating Condition (FC), Price Value (PV), Habit (HB), Sharia Compliance (SC) secara positif signifikan berpengaruh terhadap Behavioral Intention to use. Sedangkan variable Performance Expectancy (PE), Social Influence (SI), Hedonic Motivation (HM) tidak signifikan terhadap Behavioral Intention to use. Selanjutnya Behavioral Intention to use terbukti secara positif mendorong perilaku Exploitative Use (ETU) dan Explorative Use (ERU) oleh pengguna Fintech Payment di Indonesia. Pada akhirnya, penggunaan Fintech Payment secara exploitative dan explorative terbukti secara statistik dapat meningkatkan inklusi keuagan syariah di Indonesia.