KARAKTERISTIK DAN PERFORMA REKSA DANA SAHAM: STUDI KASUS DI INDONESIA PERIODE 2017 – 2022 TESIS

Investasi adalah kegiatan menanamkan modal dengan harapan di masa mendatang akan mendapatkan banyak keuntungan. Di Indonesia, melakukan investasi dapat berupa Investasi reksa dana. Ketika membandingkan return IHSG dengan return reksa dana saham, hasilnya adalah return IHSG lebih tinggi dan return reksa dana saham masih berada di bawah IHSG. Dilihat dari nab/up dari tahun 2017 – 2022, reksa dana saham bersifat sangat fluktuatif daripada jenis reksa dana lainnya. Untuk mengetahui suatu reksa dana saham baik atau tidak dapat dengan melihat performanya. Karakteristik reksa dana adalah salah satu objek yang memengaruhi performa reksa dana. Karakteristik reksa dana dapat dilihat dari tenure (usia), turnover portfolio, dana kelolaan, market timing dan stock selection, sedangkan untuk pengukuran performa dapat dengan Sharpe ratio. Penentuan populasi penelitian menggunakan metode purposive sampling. Dihasilkan sebanyak 80 reksa dana saham di Indonesia dari tahun 2017 – 2022. Regresi data panel adalah teknik analisis yang digunakan dan dibantu menggunakan aplikasi e-views versi 12. Karena data reksa dana saham bersifat time-series & cross-section, maka sangat cocok untuk menggunakan data panel. Data untuk penelitian adalah data sekunder yang didapat dari lembaga penyedia reksa dana saham yang diawasi OJK seperti Bareksa dan Infovesta. Data juga dilengkapi dengan prospektus pembaharuan. Hasil akhir yang dari penelitian ini yaitu stock selection dan tenure memiliki pengaruh positif signifikan terhadap performa reksa dana saham Sharpe ratio. Hal tersebut menunjukkan, semakin tinggi nilai stock selection dan tenure yang dimiliki, maka performanya akan naik dan semakin baik. Turnover portfolio dan dana kelolaan memiliki pengaruh secara negatif signifikan terhadap performa reksa dana saham Sharpe ratio. Dari hasil tersebut, semakin tinggi nilai turnover portfolio dan dana kelolaan, maka performanya akan menurun. Namun setelah dilakukan analisa non-linear, ketika turnover portfolio dan dana kelolaan telah menyentuh nilai titik ekstrim, maka performa akan naik. Untuk market timing tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap performa reksa dana saham Sharpe ratio.