PERAN MEDIASI IKLIM INTEGRITAS PADA PENGARUH KEPEMIMPINAN ETIS TERHADAP TINGKAT PELANGGARAN INTEGRITAS DI SEKTOR PUBLIK

Pemerintah akhir-akhir ini menaruh perhatian lebih terhadap integritas pegawai negeri sipil dalam memberikan pelayanan publik. Hal ini dilakukan dalam upaya menciptakan lingkungan pelayanan yang bebas dari korupsi dan mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menjelaskan pengaruh kepemimpinan etis terhadap tingkat pelanggaran integritas melalui variabel iklim integritas pada organisasi sektor publik. Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat dipengaruhi dari hasil pembelajaran individu terhadap lingkungannya. Penelitian ini mencoba memberikan bukti empiris dalam konteks organisasi sektor publik tentang bagaimana kepemimpinan etis memengaruhi tingkat pelanggaran integritas pada sektor publik melalui iklim integritas. Objek penelitian ini adalah salah satu lembaga di Indonesia yang memiliki satuan kerja tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan menggunakan desain pemilihan sampel systematic random sampling, dipilih sebanyak 442 pegawai yang kemudian diminta untuk mengisi kuesioner. Sebanyak 393 pegawai bersedia mengisi kuesioner penelitian yang kemudian diolah untuk dianalisis. Analisis multivariat menggunakan PLS-SEM dan data diolah menggunakan aplikasi SmartPLS 3. Hasil analisis menunjukkan bahwa iklim integritas terbukti secara statistik memediasi pengaruh kepemimpinan etis terhadap tingkat pelanggaran integritas. Mediasi iklim integritas termasuk kategori complementary mediaton, yang mana kepemimpinan etis terbukti secara statistik dapat mengurangi tingkat pelanggaran integritas baik secara langsung maupun melalui iklim integritas.