ANALISIS PREFERENSI MEROKOK MAHASISWA MUSLIM FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

Pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif cukai rokok rata-rata sebesar 10% pada tahun 2024. Di saat yang bersamaan, World Health Organization (WHO) mencatat sekitar 225.700 orang di Indonesia meninggal akibat merokok setiap tahunnya. Padahal Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Ijtima‟ Ulama pada tahun 2009 dan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Fatwa NO. 6/SM/MTT/III/2010 telah menetapkan haram hukumnya merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi merokok mahasiswa muslim Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner melalui Google Form terhadap 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan uji Chi-Square. Dari hasil uji Chi-Square ditemukan bahwa variabel yang dipilih seperti harga rokok, kesehatan, dan norma agama, masing-masing berpengaruh negatif terhadap frekuensi merokok. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel harga, kesehatan, dan norma agama, masing-masing memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap frekuensi merokok.