ANALISIS PENGARUH PERAN STAKEHOLDER SEKUNDER TERHADAP KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peran dari stakeholder sekunder terhadap implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Secara khusus, penelitian ini mengkaji bagaimana peran dari stakeholder sekunder, seperti parlemen, instansi pemerintah, dan organisasi non-pemerintah, mempengaruhi kedua jenis CSR, yaitu CSR responsif dan CSR kolaboratif. Selain itu, penelitian ini juga membandingkan pengaruh peran stakeholder sekunder terhadap kedua bentuk CSR guna memahami pendekatan yang lebih sesuai dengan ekspektasi stakeholder dan keberlanjutan perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS). Data primer dikumpulkan melalui survei kepada stakeholder sekunder yang terlibat dalam pelaksanaan CSR BRI. Selain itu, wawancara dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia dilakukan untuk memperoleh perspektif lebih mendalam mengenai tanggung jawab strategis perusahaan dalam memastikan CSR berdampak berkelanjutan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk memastikan akurasi dan konsistensi data, serta analisis statistik deskriptif digunakan untuk memahami pola respons stakeholder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dari stakeholder sekunder memiliki pengaruh signifikan terhadap implementasi CSR, baik yang bersifat responsif maupun kolaboratif. Meskipun analisis tidak secara gamblang menunjukkan dominasi pengaruh terhadap CSR kolaboratif, temuan ini selaras dengan penelitian sebelumnya dan logika teoretis yang menyatakan bahwa stakeholder sekunder cenderung mendorong inisiatif CSR yang melibatkan kerja sama lebih luas dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang. Penelitian ini menegaskan peran penting stakeholder sekunder dalam membentuk strategi CSR, sehingga kegiatan sosial perusahaan tidak hanya sekadar bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga menjadi bagian dari praktik bisnis yang berkelanjutan.