PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA (CASH CONVERSION CYCLE, INVENTORY CONVERSION PERIOD, RECEIVABLE CONVERSION PERIOD, ACCOUNT PAYABLE PERIOD) TERHADAP RETURN ON ASSET DENGAN DEBT TO ASSET RATIO DAN CURRENT RATIO SEBAGAI VARIABEL KONTROL (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2023)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor otomotif di Indonesia yang terdaftar pada BEI dengan rentang periode 2017-2023. Manajemen modal kerja sebagai variabel independen diproksikan dengan Cash Conversion Cycle (CCC), Inventory Conversion Period (ICP), Receivable Conversion Period (RCP), dan Account Payable Period (APP) dan profitabilitas sebagai variabel dependen diproksikan dengan Return on Assets (ROA). Diikuti oleh variabel kontrol berupa debt to asset ratio dan current ratio. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan yang diperoleh dari terminal data Bloomberg. Sesuai dengan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, diperoleh sampel penelitian sebanyak 63 observasi yang diambil dari 9 perusahaan yang tergabung dalam industri otomotif dan komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berdasarkan IDX-IC selama periode 2017-2023. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda menggunakan aplikasi STATA16, yang sebelumnya dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik F, uji statistik t, dan uji koefisien determinasi dengan tingkat singifikansi sebesar 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel-variabel independen secara simultan (uji F) berpengaruh terhadap ROA. Di sisi lain, secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa CCC, ICP, RCP memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan APP memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Nilai adjusted R2 pada masing-masing model dapat menunjukkan variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen.