PENERAPAN IFRS 10 DAN PSAK 65 DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI: Studi Kasus pada 10 Perusahaan BUMN di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020-2023

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan IFRS 10 dan PSAK 65 dalam pelaporan keuangan konsolidasi pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020-2023. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Bedford et al. (2022) yang membahas dampak IFRS 10 terhadap pelaporan keuangan konsolidasi di Australia. Research gap dalam penelitian ini terletak pada analisis tingkat kepatuhan perusahaan BUMN terhadap standar tersebut dalam konteks Indonesia, serta bagaimana implementasi PSAK 65 memengaruhi transparansi laporan keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari laporan keuangan tahunan pada 10 perusahaan BUMN dari berbagai sektor yang mengalami perubahan jumlah entitas anak selama periode observasi. Penelitian ini menguji mengenai tingkat kepatuhan perusahaan BUMN terhadap IFRS 10 dan PSAK 65. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kualitatif komparatif melalui studi kasus pada 10 perusahaan BUMN yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan pada tahun 2020-2023. Data diolah dengan metode analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui dampak penerapan IFRS 10 dan PSAK 65 pada perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan perusahaan BUMN terhadap IFRS 10 dan PSAK 65 bervariasi. Analisis mengemukakan bahwa kepemilikan saham signifikan mempengaruhi keputusan konsolidasi. Selain itu, faktor-faktor insentif pelaporan keuangan seperti leverage dan profitabilitas juga memengaruhi kecenderungan perusahaan untuk mengonsolidasikan anak perusahaan yang mengalami kerugian.