THE INVESTIGATION OF CROSS-CULTURE ADJUSTMENT OF EXPATRIATE IN SEMARANG (Based on the DMIS Stage by Milton J. Bennett)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hal-hal yang menjadi penghalang kemampuan cross-cultural adjustment pada ekspatriat yang berada di Indonesia dengan faktor demografis berupa jenis kelamin dan usia. Penelitian ini menggukanan metode kualitatif dengan pengumpulan data wawancara sehingga dapat mendapatkan informasi responden lebih dalam tentang proses cross-cultural adjustment selama di Indonesia. Partisipan yang digunakan berupa responden wanita dengan kewarganegaraan Jepang yang telah tinggal 10 tahun di Indonesia dengan penerapan teori Developmental Model of Intercultural Sensitivity dari Milton J. Bennett. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beberapa penghalang dari proses cross cultural adjustment adalah penggunaan bahasa pada tahap awal, tingkat privasi pada saat sosialisasi, dan juga ketepatan waktu pada orang Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hal-hal yang menjadi penghalang kemampuan cross-cultural adjustment pada ekspatriat yang berada di Indonesia dengan faktor demografis berupa jenis kelamin dan usia. Penelitian ini menggukanan metode kualitatif dengan pengumpulan data wawancara sehingga dapat mendapatkan informasi responden lebih dalam tentang proses cross-cultural adjustment selama di Indonesia. Partisipan yang digunakan berupa responden wanita dengan kewarganegaraan Jepang yang telah tinggal 10 tahun di Indonesia dengan penerapan teori Developmental Model of Intercultural Sensitivity dari Milton J. Bennett. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beberapa penghalang dari proses cross cultural adjustment adalah penggunaan bahasa pada tahap awal, tingkat privasi pada saat sosialisasi, dan juga ketepatan waktu pada orang Indonesia.