HUMAIRA, Noviana and PRABOWO, Tri Jatmiko Wahyu,(9 March 2017), PENGARUH FAKTOR INDIVIDUAL DAN SITUASIONAL TERHADAP INTENSI PEGAWAI NEGERI SIPIL UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN WHISTLE-BLOWING INTERNAL (Studi Empiris Pada SKPD Kota Magelang). , UNSPECIFIED, UNSPECIFIED
Text
Download (130kB)
Download (130kB)
Text
Download (1MB)
Download (1MB)
Text
Download (1MB)
Download (1MB)
Text
Download (1MB)
Download (1MB)
Text
Download (1MB)
Download (1MB)
Text
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh faktor individu dan situasional pada niat whistle-blowing internal di kalangan pegawai negeri sipil bagian keuangan di SKPD Kota Magelang. Penelitian ini menggunakan empat variabel sebagai faktor individu (sikap terhadap whistle-blowing, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, dan komitmen organisasi) serta tiga faktor situasional (tingkat keseriusan kecurangan, status pelaku kecurangan, dan personal cost).
Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer yang dikumpulkan melalui survei kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada 64 pegawai negeri sipil bagian keuangan dari instansi pemerintah di Indonesia dengan menggunakan convenience sampling. Terdapat enam hipotesis yang diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda
Penelitian ini menemukan bahwa faktor individu dan situasional memiliki pengaruh terhadap intensi whistle-blowing internal. Secara khusus, hasil penelitian menunjukkan terdapat lima anteseden intensi whistle-blowing di kalangan PNS-bagian keuangan di SKPD Kota Magelang yaitu: sikap terhadap whistle-blowing, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, tingkat keseriusan kecurangan, dan status pelaku kecurangan. Namun, komitmen organisasi dan personal cost tidak berpengaruh terhadap intensi melakukan whistle-blowing internal
Keywords : | Whistle-blowing intention, individual factors, situational factors, attitude toward whistle-blowing, subjective norm, organizational commitment, seriousness of wrongdoing, status of the wrongdoer, personal cost., intensi whistle-blowing, faktor individual, faktor situasional, sikap terhadap whistle-blowing, norma subjektif, komitmen organisasi, tingkat keseriusan kecurangan, status pelaku kecurangan, personal cost. |
---|---|
Journal or Publication Title: | UNSPECIFIED |
Volume: | UNSPECIFIED |
Number: | UNSPECIFIED |
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | Akuntansi |
Depositing User: | Handri Herawati |
Date Deposited: | 13 Feb 2020 08:54 |
Last Modified: | 13 Feb 2020 08:54 |
URI: | https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/2780 |