Pengaruh Hubungan Kemandirian Daerah dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Tertinggal di Indonesia Melalui Interaksi Dana Alokasi Khusus Dalam Perspektif Teori Keagenan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh hubungan antara kemandirian daerah dan belanja modal daerah untuk kepentingan umum di dalam kabupaten dan kota yang tergolong tertinggal. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan daerah, pajak daerah, retribusi daerah, belanja modal kepentingan umum dan pertumbuhan ekonomi. Metode penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan desain penelitian asosiatif kausal, dengan jumlah sampel 125 Kabupaten/ Kota yang tergolong atau diklasifikasikan kedalam daerah tertinggal. Penelitian ini dilakukan untuk periode waktu 2007-2009. Jenis data yang dipakai adalah data sekunder. Data diperoleh dari BPS (www.bps.go.id) dan melalui situs Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (www.djpkpd.go.id). Dalam pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yaitu mengumpulkan bahan dan data yang berhubungan dengan pokok bahasan yang dikutip dari buku, perpustakaan, artikel, majalah dan sumber-sumber lain yang menambah keakuratan data. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukan bahwa kemandirian daerah berpengaruh positive terhadap belanja modal untuk kepentingan public serta hubungannya terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertinggal. Di dalam variabel ini juga diketahui bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai variabel moderat tidak mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.