ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT EFISIENSI BANK SWASTA NASIONAL DEVISA Periode 2008-2009

Efisiensi merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh bank dalam menjalankan kegiatanya. Ditengah tingkat persaingan dunia perbankan yang semakin ketat efisiensi harus menjadi sasaran utama bank dalam menetapkan strateginya. Efisiensi dalam dunia perbankan erat kaitanya dengan berapa besar jumlah biaya (cost)yang dikeluarkan dalam memperoleh pendapatan ( revenue). Bank yang tidak efisien akan mengalami kerugian dan bisa membuat kebankrutan. Pada beberapa tahun terakir ini Bank Umum Swasta nasional khususnya devisa memiliki tingkat efisiensi yang rendah hal ini membuat kinerja bank dalam kelompok ini lebih rendah dari pada kelompok lainya. Dalam peneltian ini menggunakan cost efficiency Ratio (CER) untuk mengukur tingkat efisiensi untuk mengukur tingkat efisiensi dan menggunakan sampel sebanyak 24 bank dari 30 bank Umum Swasta Nasional Devisa dengan menggunakan metode purposive- sampel. Data yang digunakan diperoleh langsung dari laporan publikasi bank pertiga bulanan dari situs resmi Bank indonesia selama periode 2008-2009. Peneliti menggunakan variabel dependent berupa Cost Efficiency Ratio (CER). Sedangkan Variabel independent dalam penelitian ini adalah Loan to deposit Ratio (LDR), Cash Ratio (CR), Investment to Asset ratio (IR), Cost of loanable fund (COLF), Biaya operasi Pendapatan Operasi (BOPO), dan Biaya tenaga kerja (BTK). Alat Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda yang sebelumnya telah lolos uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial Loan to Deposit Ratio (LDR), Cash Ratio (CR), Cost of loanable fund (COLF), Biaya Tenaga kerja (BTK) berpengaruh positif significant terhadap cost efficiency ratio. Biaya Operasi Pendapatan Operasi ( BOPO) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap cost efficiency ratio. Sedangkan Investment to asset ratio (IR) berpengaruh negatif significant terhadap cost efficiency ratio (CER)