PENGARUH OIL PRICE SHOCK DAN INFLASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PASAR MODAL ASEAN-3

Investor dalam melakukan investasi akan mengamati faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan investasinya, baik faktor makroekonomi maupun mikroekonomi karena berpengaruh pada pengembalian saham yang diterima. Selain itu, faktor makroekonomi dan eksternal berpengaruh tidak langsung terhadap pembangunan ekonomi suatu negara melalui pasar modal. Penelitian ini dilakukan dengan maksud menguji pengaruh oil price shock jenis West Texas Intermediate (WTI) dan inflasi terhadap return saham dari pasar modal ASEAN- 3. Negara yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu Indonesia, Thailand dan Filipina. Data yang digunakan adalah data bulanan pasar modal tiga negara mulai dari tahun 2015 hingga 2019.Teknik analisis yang digunakan pada penelitian yaitu regresi linear berganda dengan langkah uji linearitas, lalu uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Lalu, pengujian hipotesis menggunakan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R²). Diperoleh hasil bahwa oil price shock jenis WTI mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham indek JASICA Mining dan indeks SET Resources. Lalu, inflasi Negara Indonesia memilikki pengaruh signifikan terhadap return saham indeks JASICA Mining. Lalu, inflasi Negara Indonesia memilikki pengaruh signifikan terhadap return saham indeks JASICA Mining. Hasil pengujian koefisien determinasi (R²) pada indeks JASICA Mining menunjukkan nilai sebesar 13,10%, maka sebanyak 86,90% dipengaruhi oleh variabel lain selain oil price shock dan inflasi Indonesia. Lalu, indeks SET Resources menunjukkan nilai 23,45%, sedangkan sisanya 76,55% dipengaruhi oleh variabel selain oil price shock dan inflasi Thailand. Terakhir, indeks PSE Mining and Oil memilikki nilai 4,36% sedangkan 95,64% dipengaruhi oleh variabel selain oil price shock dan inflasi negara Filipina.