PENGARUH RISIKO PERMODALAN, RISIKO PASAR, RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL, RISIKO LIKUIDITAS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN BUMN DAN NON BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2017

Return saham memegang peranan yang penting dalam industry perbankan karena pandangan investor terhadap kinerja perusahaan akan dapat dilihat dari return saham tersebut. Perusahaan memilihi tujuan mendapat laba yang tinggi, hal ini dapat diperoleh apabila para pemegang saham semakin tertarik menanamkan sahamnya di perusahaan. Ketertarikan itu tergambar dalam bentuk return harga saham. Penelitian yang membahas tentang penerapan manajemen risiko perbankan sangatlah kurang sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan penerapan manajemen risiko yang diproksikan dari berbagai rasio kesehatan bank di industri perbankan dan pengaruhnya terhadap return harga saham. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penerapan manajemen risiko yang diproksikan dari berbagai rasio kesehatan bank terhadap return harga saham baik Bank BUMN dan non BUMN dan perbandingan manajemen risiko pada Bank BUMN dan non BUMN yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011- 2017. Populasi yang dipilih pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2011-2017. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 perusahaan perbankan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Metode pengumpulan data adalah dengan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji beda. Berdasarkan penelitian, BOPO berpengaruh negatif terhadap return saham, Good corporate governance berpengaruh positif terhadap return saham namun CAR, NIM, LDR dan NPL tidak berpengaruh terhadap return saham. Rasio BOPO dan GCG dari bank Non BUMN lebih besar jika dibandingkan dengan rasio BOPO dan GCG bank BUMN. Dari rasio return saham, CAR, NIM, LDR dan NPL tidak terdapat perbedaan antara Bank BUMN dengan Bank Non BUMN karena nilai signifikansi > 0,05.