ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, KREDIT NON LANCAR, TINGKAT KECUKUPAN MODAL, DAN JUMLAH SIMPANAN MASYARAKAT TERHADAP PENYALURAN KREDIT (Studi pada BPR di Propinsi Jawa Tengah Periode Tahun 2007 - 2009)

Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan. Bank menerima simpanan uang dari masyarakat dan selanjutnya meyalurkannya kembali ke dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit memungkinkan dilakukannya investasi, distribusi dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan tersebut selalu berkaitan dengan penggunaan uang. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel tingkat suku bunga, kredit non lancar, kecukupan modal, dan simpanan terhadap penyaluran kredit pada BPR Periode 2007-2009. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria (1) BPR yang selalu menyajikan laporan keuangan selama periode pengamatan (2007-2009); dan (2) BPR yang selalu memperoleh laba selama periode pengamatan (2007-2009). Diperoleh jumlah sampel sebanyak 103 perusahaan dari 264 BPR. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan tstatistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa data kredit non lancar, kecukupan modal, dan simpanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit BPR; sedangkan suku bunga tidak mempengaruhi besarnya penyaluran kredit BPR. Manajer BPR perlu meningkatkan jumlah simpanan nasabah dengan melakukan promosi yang lebih gencar dengan memberikan bonus yang bermanfaat bagi nasabah, dengan demikian nasabah akan terangsang untuk terus menambahkan dananya, sehingga bank mempunyai dana yang besar untuk meningkatkan penyaluran kreditnya. Manajemen BPR juga perlu memperhatikan besarnya Kredit Non Lancar dan Kecukupan Modal, karena bank dengan aset yang besar perlu mengelola assetnya dengan baik dengan terus menjaga besarnya KNL dan melakukan efisiensi dalam menghasilkan pendapatan bunga bank yang optimal.